Berita negatif tersebut sebaiknya kita hindari agar tidak muncul di laman media sosial kita. Untuk itu, penting bagi kita agar lebih selektif dalam memilih dan memilah berita.
Mencari postingan positifÂ
Jika puasa media sosial dirasa berat, kita bisa alihkan media sosial kita ke arah yang lebih positif. Misalnya postingan tentang dunia hiburan yang bisa membuat kita rileks.Â
Banyak akses untuk mendapatkan ini, misalnya dengan menonton film, anime, atau drakor yang bisa membuat kita terhibur dan rileks. Tentunya itu jauh lebih baik daripada hanya mengakses berita negatif.Â
Apalagi aplikasi streaming sekarang menyediakan banyak tontonan yang lebih bervariasi dan tentunya menghibur. Menghabiskan waktu dengan menonton hiburan tentu tidak salah dan setiap manusia butuh hiburan.Â
Komunikasi di dunia nyataÂ
Daripada setiap jam dihabiskan scroll berita negatif, mending alihkan waktu kita untuk bersilaturahmi dengan kerabat. Hal ini penting bagi kita untuk membangun support system dalam hidup.
Mengobrol secara langsung dengan orang sungguhan jauh berbeda daripada di dunia maya. Itu sering saya lakukan dengan teman saya, saya hanya ngobrol di teras rumah sambil ngopi dan membahas apa saja.Â
Meskipun itu sederhana, tetapi itu jauh lebih berharga daripada hanya tenggelam dalam dunia maya. Bahkan semakin larut, obrolan menjadi semakin berat. Inilah yang saya nikmati, deep talk istilah kerennya.Â
Jadi, itulah dampak negatif doomscrolling. Bagi saya, yang namanya scroll di dunia maya tidak baik, scroll di aplikasi belanja hanya mendatangkan sifat konsumtif.Â
Apalagi scroll instagran si doi, atau mantan. Itu hanya menimbulkan penyakit baru yaitu baper atau susah move on.Â