Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mak Lampir, Korban Patah Hati yang Balas Dendam!

14 September 2021   11:03 Diperbarui: 14 September 2021   11:11 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang kisah mistis, Indonesia memang surganya. Setiap daerah di tanah air mempunyai legenda mistis ikonik dan menjadi cerita turun temurun. 

Tidak sedikit pula dari kisah masyarakat tersebut diangkat menjadi film. Salah satu legenda mistis yang cukup terkenal adalah Mak Lampir. 

Bagi yang lahir tahun 90an tentu ingat dengan serial Misteri Gunung Marapi. Waktu itu saya masih kecil, yang saya ingat hanyalah sosok Mak Lampir dan Grandong. 

Menurut ibu saya, saya sering menggambar Mak Lampir di tembok rumah menggunakan lipstik ibu saya. Ketawa Mak Lampir juga khas dan masih saya ingat sampai saat ini. 

Selain itu, penampilannya juga khas. Mak Lampir digambarkan sebagai sosok nenek tua, berwajah hijau, matanya merah, rambutnya abu-abu.

Begitulah sosok Mak Lampir yang melekat sampai saat ini. Tetapi, sebenarnya seperti apa sih kisah Mak Lampir itu? Ternyata Mak Lampir adalah seorang putri kerjaan yang cantik. 

Legenda Mak Lampir berasal dari Sumatera Barat. Diceritakan ada sebuah kerajaan Champa yang terletak di Bukit Tinggi. Kerajaan Champa berhasil mengubah Bukit Tinggi menjadi pusat ekonomi. 

Selain itu, keindahan alam Bukit Tinggi juga menjadi daya tarik tersendiri. Tidak heran, penduduk pun mulai padat karena kedua hal di atas. 

Selain pusat ekonomi dan memiliki keindahan alam yang memukau, ternyata Kerjaan Champa juga memiliki putri kerjaan yang cantik jelita bernama Siti Maemunah. 

Tidak ada yang bisa memandangi pesona sang putri. Bunga-bungapun layu karena kalah cantik dari Siti Maemunah. Para pemuda dari pelosok Bukit Tinggi berusaha merebut hati sang putri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun