Bahkan Ronaldo mempunyai julukan sendiri yaitu CR7. Jadi, jimat tidak ubahnya memberi kepercayaan diri lebih bagi penggunanya. Entah jimat itu benda, mantra, atau angka sekalipun.
Jika diibaratkan, jimat itu mungkin seperti lipstick, atau make up yang bisa membuat seseorang menjadi lebih percaya diri. Tetapi, salah juga apabila si jimat itulah yang bisa mendatangkan keberuntungan pada kita.
Jika sudah begitu, itu sudah menyalahi akidah atau keimanan seseorang. Tetapi, selama jimat itu dibawa hanya untuk meningkatkan kepercayaan diri ya bagi saya tidak masalah.
Sama halnya dengan peserta CPNS di atas. Mungkin saja, jimat tersebut bisa membuat lebih percaya diri dan yakin saat mengerjakan soal.
Tentunya, selain jimat ada faktor eksternal yang membuat seseorang katakannlah bisa berhasil. Faktor tersebut ya jelas usaha dan kerja keras.Â
Seperti halnya Ronaldo, Ronaldo tidak akan menjadi pemain hebat jika hanya mengandalkan jimat nomor 7 saja. Tetapi harus ditunjang dengan latihan, pola makan, dan pola istirahat yang ketat.
Angka 7 hanya penyempurna dari itu semua. Nah, sama halnya dengan CPNS, faktor eksternal seperti belajar, membaca, bimbel, dan latihan soal juga harus diperhatikan.
Bagi saya, tidak masalah seseorang membawa jimat saat tes CPNS. Selama hal itu tidak membuat kegaduhan. Asalkan, kita jangan menyalahi soal jimat itu sendiri. Salah-salah keimanan kita jadi melenceng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H