Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Para Pendiri Bangsa Indonesia Bermain Medsos

23 Agustus 2021   06:27 Diperbarui: 23 Agustus 2021   06:30 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika menempuh pendidikan Belanda, Tan Malaka sempat bergabung bersama klub profesional Vlugheid Wint. Dalam klub itu, Tan dikenal sebagai penyerang andal yang memiliki kecepatan luar biasa.

Meskipun cuaca dingin, dan secara fisik tidak terlalu tinggi, tetap saja Tan Malaka mampu bermain maksimal. Tidak heran bapak bangsa kita yang satu ini terkenal untuk urusan sepakbola. 

Bisa saja kegiatannya yang sedang bermain bola akan mengisi laman instagramnya. Mungkin saja Tan Malaka akan memposting foto dirinya tengah menggiring bola di lapangan.

Ki Hajar Dewantara

Bapak bangsa kita ini terkenal dengan kesahajaannya. Ki Hajar Dewantara rela melepas gelar kebangsawanannya demi pendidikan rayat Indonesia saat itu. 

Ki Hajar Dewantara aktif memajukkan dunia pendidikan bagi rakyat jelata. Sumbangannya terhadap dunia pendidikan membuat Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi menteri pendidikan. 

Nah, jika Ki Hajar Dewantara masih hidup dan bermain medsos, bisa dibayangkan bukan apa saja yang akan beliau posting. Tentunya tidak akan jauh tentang seputar dunia pendidikan. 

Misalnya kegiatan beliau yang sedang mengajar. Ada lagi hobi beliau, yaitu menulis. Salah satu esai terkenal beliau berjudul "seandainya aku seorang Belanda."

Mungkin saja di laman instagramnya Ki Hajar Dewantara akan memposting tulisan-tulisannya yang dimuat di koran. Atau bisa saja beliau ngeblog di kompasiana.

Kemungkinan seperti itulah jika para pendiri bangsa kita bermain medsos. Mungkin saja seperti itu mungkin juga tidak. Atau para pendiri bangsa kita memilih untuk tidak bermain medsos. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun