Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seandainya Para Pendiri Bangsa Indonesia Bermain Medsos

23 Agustus 2021   06:27 Diperbarui: 23 Agustus 2021   06:30 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bermain media sosial, maka aku ada. 

Kata-kata tersebut rasanya cocok untuk menggambarkan kondisi saat ini. Tidak bisa dipungkiri, keberadaan media sosial bukan hal yang aneh, sebuah hal lumrah. 

Setiap orang dari latar belakang yang berbeda setidaknya memiliki satu akun media sosial. Bahkan, satu orang saja bisa memiliki dua akun media sosial dengan nama yang berbeda. 

Katanya sih akun kedua tersebut berisi sisi lain dari si pengguna. Teman-teman online nya pun hanya teman-teman dekat saja. Media sosial memang begitu akrab bagi kita apalagi saat pandemi. 

Atlet, musisi, artis, aktor, rakyat biasa hingga pejabat negara bermain media sosial. Sebut saja Presiden Jokowi, beliau terbilang aktif bermain medsos. Cek sendiri dari postingannya. 

Di dalam bio instagramnya, akun tersebut dikelola oleh tim komunikasi digital presiden. Pejabat lain yang begitu aktif di medsos adalah Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil. 

Terkadang Kang Emil memposting hal-hal guyonan. Begitu juga dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Sama seperti Kang Emil, Mas Ganjar juga terbilang aktif di medsos. 

Tidak heran jika dua pemimpin tersebut cukup dikenal oleh kaula muda. Terbesit pertanyaan, bagaimana jika para pendiri bangsa kita bermain medsos. Apa sih yang akan diposting di medsosnya? 

Apakah postingannya akan sama seperti pejabat-pejabat di atas? Tentunya ini sulit, tapi tidak ada yang tidak mungkin dengan imajinasi.

Dari judul artikel saja sudah memakai kata "seandainya." Sesuatu yang tidak mungkin, jadi mari kita berandai-andai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun