Bukannya Kafka tidak mau masuk divisi pertahanan, tetapi dia gagal dan akhirnya hanya menempati bagian bersih-bersih saja. Suatu hari, ada anak muda bernama Ichikawa Reno yang hendak masuk divisi pertahanan.
Untuk masuk divisi tersebut tentu harus menjadi bagian tim pembersih lebih dulu.
Ichikawa dikenalkan pada Kafka, salah satu rekan Kafka menyatakan bahwa Kafka pernah mencoba masuk ke divisi pertahanan, tetapi dia menyerah.
Akhirnya Kafka menjadi orang tertua di divisi bersih-bersih. Ichikawa yang mempunyai semangat membara dan masih berpegang teguh pada idealismenya bertanya kepada Kafka mengapa menyerah.
Kafka yang sudah berumur mengatakan dirinya bukan menyerah, hanya tahu batas kemampuannya seperti apa. Ichikawa yang berpegang teguh pada idealismenya mengatakan; “meskipun aku mati, aku tidak akan menyerah.”
Kafka kemudian mengatakan, jika Ichikawa sudah dewasa nanti pasti akan mengerti maksudnya apa. Namun, Ichikawa dan Kafka tidak akrab karena silang pendapat tadi, inilah yang disebut senior versus junior.
Kafka dan Icikawa memulai pekerjaanya sebagai bagian divisi bersih-bersih. Kafka dan Ichikawa kembali ditugaskan membersihkan bagian pencernaan.
Ichikawa belum terbiasa dengan bau yang ada di situ, sementara Kafka yang sudah terbiasa tidak terganggu sama sekali. Ketika istirahat, Ichikawa masih tidak bisa makan karena bau tersebut masih belum hilang.
Tugas berjalan lancar, Ichikawa mengucapkan terima kasih pada Kafka karena telah membantu tugasnya hari ini. Awal yang bagus untuk bekal nanti saat masuk divisi pertahanan.
Ketika mengobrol, tiba-tiba muncul monster yang hendak melahap Ichikawa.
Dengan sigap, Kafka langsung menyelamatkan Ichikawa.
Kafka berusaha menahan sang monster sendirian dan menyuruh Ichikawa untuk lari ke tempat aman dan melapor pada divisi pertahanan. Tanpa diduga, Ichikawa tidak menghiraukan perintah Kafka dan berusaha melawan si monster.
Ichikawa kemudian membawa sebuah tongkat yang dipakai untuk menyerang monster, tongkat tersebut tidak memberikan efek apapun terhadap si monster.