Peran kapten untuk menenangkan keadaan di lapangan, dan menjaga kondisi mental tim sangat dibutuhkan. Pengalaman Dani Alves begitu dibutuhkan dalam Olimpiade kali ini. Hasilnya jelas, Brasil sukses melaju ke partai final.
Statistik Dani Alves juga mengesankan, Dani Alves yang berposisi sebagai bek kiri atau kanan menjadi pemain dengan 16 operan kunci, 7 intersip, umpan silang akurat 8, dan dribble sukses sebanyak 8.
Meskipun sudah berusia 38 tahun, statistik tersebut membuktikan bahwa Dani Alves masih memiliki kualitas yang mumpuni. Selain itu, Dani Alves juga merupakan salah satu pemain yang banyak mencicipi gelar baik bersama klub maupun bersama timnas.Â
Dani Alves tercatat saat ini sudah mengoleksi 42 gelar juara sepanjang kariernya sebagai pesepak bola professional. Angka tersebut cukup untuk menasbihkan Dani Alves sebagai pemain dengan koleksi gelar terbanyak di dunia.
Dani Alves bahkan unggul empat trofi dari mantan rekan satu timnya di Barcelona yaitu Lionel Messi. Meskipun di bawah Dani Alves, Messi sudah mencicipi medali emas Olimpiade pada tahun 2008 di Beijing.
Beberapa gelar juara di level klub pernah dirasakan oleh Dani Alves seperti Liga Champions Eropa, Piala UEFA, La Liga, Serie-A, Ligue 1, Copa del Rey, Copa Italia, Piala Super UEFA, bahkan Piala Dunia Antarklub.
Bersama Sao Paulo, Dani Alves baru saja memenangkan gelar Compeonato Paulista 2021. Selain bersama klub, di timnas Brasil juga Dani Alves sudah mencicipi empat gelar juara, yaitu dua kali juara Copa America, dan dua kali juara Piala Konfederasi.
Gelar juara Olimpiade jelas akan melengkapi koleksi gelar pemain veteran tersebut. Namun, lawan Brasil di partai final kali ini tidak mudah yaitu Spanyol.
Spanyol diperkuat beberapa pemain yang tampil di Euro 2020 lalu seperti Pedri, Unai Simion, Pau Torres, Eric Gracia, dan Dani Olmo. Para pemain muda tersebut sudah merasakan panasnya Euro 2020 kemarin.
Meskipun diisi pemain muda, pada Euro 2020 kemarin Spanyol mampu menembus semifinal. Di semifinal mereka harus tersingkir dari sang jawara Italia.
Laga ini merupakan final ideal karena dua negara ini memiliki talenta muda yang luar biasa dalam sepak bola. Brasil tentunya ingin mempertahankan gelar juara Olimpiade sebelumnya.