Begitu juga dengan ART, coba Anda bayangkan berapa gaji yang layak bagi mereka jika bekerja dalam rentan waktu yang seperti itu. Seharusnya, para ART yang bertugas mengurus rumah tangga diberi gaji dan waktu kerja yang layak.
Baca juga: May Day dan Hak Pekerja Rumah Tangga yang TerpinggirkanÂ
Toh tidak semua orang bisa melakukan hal ini. Ibu saya sering bercerita pengalamannya pertama kali mengurus urusan rumah tangga. Mulai dari memasak yang terlalu asin, mencuci baju putih justru malah kuning, bahkan menyetrika baju sampai bolong.
Itu artinya, untuk mengurus rumah tangga memang tidak mudah. Apalagi untuk calon ibu-ibu muda yang memang terlalu dimanjakan dengan kemewahan.
Hormat yang begitu besar bagi para ibu rumah tangga di seluruh dunia, pekerjaan yang tanpa henti dari pagi sampai malam. Ibu rumah tangga bagi saya hebat. Jika urusan rumah tangga diserahkan pada suami pasti akan kalang kabut.
Sebaliknya, saya juga menaruh hormat kepada siapa saja yang bekerja sebagai ART. Anda semua adalah penyelamat dalam jalannya rumah tangga orang lain.
Kehadiran ART memang bisa meringakan sebagian tugas ibu rumah tangga. Untuk itu, jangan anggap sepele profesi ini, toh jika ART anda pergi repot juga kan.
Jadi dari uraian di atas, menurut saya ibu rumah tangga adalah sebuah kewajiban seorang istri. Tetapi, jika sebagian tugas itu diberikan kepada orang lain, maka akan menjadi profesi yaitu Asisten Rumah Tangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H