Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jika Berhasil Membawa Prancis Juara Euro, N'Golo Kante Layak Menjadi Pemain Terbaik Dunia

5 Juni 2021   19:18 Diperbarui: 5 Juni 2021   19:27 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemain yang bekerja keras, gelandang pengangkut air, bermain ngotot, murah senyum, rendah hati, dan tidak mempunyai haters. Itulah gambaran saya tentang N'Golo Kante.

Sepak terjang Kante dalam dunia sepakbola memang begitu menginspirasi. Kante merupakan anak seorang imigran yang lahir di Prancis. Tempat tinggal Kante pun tidak mewah, bisa dibilang pinggiran kota. 

Tidak ada yang mengenal siapa Kante karena memang dia seorang imigran. Dilansir dari LifeBlogger dan InformationCradle, Kante kecil harus menjadi pemulung membantu ayahnya agar bisa mendapatkan uang.

Masa kecil Kante tidak seindah pemain bola lain. Kante harus berjuang menyambung hidup dengan mencari barang bekas. Gelaran Piala Dunia 1998 yang berlangsung di Prancis membawa berkah bagi Kante.

Sebab banyak sampah yang bisa didaur ulang dan memberi penghasilan bagi keluarganya. Mencari peruntungan dari memulung jelas tidak akan memerdekakan finansial keluarganya. Akhirnya Kante mencoba peruntungan menjadi pemain sepakbola. 

Debut profesional Kante adalah bermain untuk Boulogne di League 2. Kante mulai tampil secara reguler kala Boulogne bermain di Championnat National. Performanya yang apik menarik perhatian Klub Caen dan merekrutnya untuk bermain di Ligue 2 kembali. 

Penampilan apik tersebut kemudian dilanjutkan di klub barunya. Berkat jasa Kante, Caen promosi ke  League 1. Tim asal Inggris Leicester City yang juga promosi ke Liga Inggris kemudian tertarik dengan jasa Kante. 

Di tanah Inggris lah Kante memulai tuah magis senyumnya. Debut perdana Kante bersama Leicester City di Liga Inggris langsung berbuah manis. Leicester yang baru saja promosi, langsung tampil menjadi juara Liga Inggris pada 2016.

Melepas Kante merupakan kesalahan besar bagu Leicester City. Kante merupakan salah satu pemain kunci keberhasilan Leicester yang seperti di negeri dongeng. Musim selanjutnya, Kante kemudian hijrah ke Chelsea. 

Di musim perdananya bersama The Blues, lagi-lagi langsung berbuah juara kala Chelsea diasuh Antonio Conte. Kante merupakan pemain yang merasakan dua gelar juara Liga Inggris di dua klub berbeda secara beruntun. 

Penampilan apiknya berama Chelsea membuat dirinya tampil di kancah tertinggi kompetisi sepakbola bersama Prancis, yaitu Piala Dunia 2018 di Rusia. Performa Kante begitu terlihat kala memasuki babak 16 besar. 

Di babak 16 besar, Prancis harus bersua dengan Argentina. Di Argentina jelas ada satu pemain megabintang yaitu Lionel Messi. Kemampuan Messi dalam mengolah bola dan melewati pemain tidak perlu diragukan. Hal itu bisa dibuktikan dengan gelar individunya yaitu Ballon d'Or. 

Di tangan Kante, Messi tidak berkutik bahkan Kante berhasil mempersempit ruang gerak Messi. Hal itu membuat Messi dan kawan-kawan harus angkat koper lebih cepat dari gelaran Piala Dunia 2018.

Penampilan Kante berasama negaranya membuahkan hasil manis. Di laga final kala berjumpa Kroasia, Prancis berhasil memenangi laga dan menjadi kampiun Piala Dunia 2018. Dalam rentan waktu 2016-2018, Kante sudah mendapatkan gelar juara bergengsi, dua gelar Liga Inggris dan satu piala dunia. 

Koleksi gelar Kante menjadi manis ketika berhasil membawa Chelsea menjadi juara Liga Champions pada minggu kemarin. Di laga final Chelsea berhasil mengalahkan Manchester City dengan skor 1-0. 

Gelar juara Liga Champions merupakan capaian tertinggi pemain bersama klub yang bermain di Eropa. Tidak semua pemain hebat merasakan gelar juara. Banyak pemain justru menjadi kutu loncat demi mendapatkan gelar Liga Champions. 

Raihan gelar juara Kante akan semakin sempurna jika berhasil membawa Prancis menjadi juara Euro 2020. Di Euro 2020, Prancis masuk ke dalam grup neraka bersama Jerman, Hungaria, dan Portugal. 

Prancis tentunya harus berjumpa kembali dengan Portugal. Pada gelaran Euro 2016, Prancis selaku tuan rumah harus kalah dari Portugal di partai final. Bertemunya kedua negara di fase grup jelas merupakan pengulangan partai final.

Negara lain yang harus dilalui adalah Jerman. Jerman bisa dibilang gagal pada gelaran Piala Dunia 2018 karena tidak lolos fase grup. Padahal pada tahun 2014, Jerman berhasil menjadi juara piala dunia yang berlangsung di Brazil. 

Hungaria merupakan salah satu medioker di grup neraka ini. Secara kualitas pemain jelas jauh. Bisa jadi Hungaria merupakan lumbung gol dari ketiga negara tadi. Akan tetapi, tim medioker jangan diremehkan. Bisa jadi menjadi batu sandungan. 

Bukan hal yang mustahil bagi Prancis untuk meraih gelar juara Euro. Hal itu bisa membuat mereka mengawinkan dua gelar bergengsi yaitu Piala Dunia dan Euro. Spanyol pernah melakukan hal itu. 

Pada 2010 Spanyol berhasil menjadi juara Piala Dunia yang berlangsung di Afrika Selatan. Dua tahun setelahnya, Spanyol berhasil menjadi juara Euro. Prancis mempunyai kans tersebut. Dua edisi kejuaraan antarnegara, Prancis selalu tampil di partai puncak. 

Jika berhasil menjadi juara. Tentunya pencapain Kante akan sempurna. Tidak ada pemain yang bisa melakukan hal tersebut. Raihan gemilang di klub dan di timnas. Pemain megabintang Lionel Messi sekalipun sulit melakukan itu. 

Tidak ada yang menyangkal karier Lionel Messi bersama Barcelona. Gelar juara, dan prestasi pribadi kerap ditorehkan. Akan tetapi, tuah magis tersebut tidak berjalan di negaranya Argentina. 

Kante tidak demikian, di klub berhasil memberikan sumbangsih dengan memberi gelar juara. Pun demikian di negaranya bersama Prancis yang berhasil membawa menjadi juara dunia. 

Pemain terbaik bagi saya bukan hanya diukur dari torehan gol yang melimpah. Akan tetapi kontribusi nyata kepada klub maupun timnas. Kante bukan pemain pencetak gol. Akan tetapi, di tangan Kante para striker haus gol bisa gagal mencetak gol karena pressing yang diberikan selama pertandingan. 

Jadi, jika berhasil membawa Prancis menjadi juara Euro. Kante patut mendapatkan gelar pemain terbaik dunia. Capaian sempurna untuk seorang pemain sepakbola. Sukses di klub maupun di timnas. Kante layak menjadi pemenang Ballon d'Or. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun