Anime merupakan salah satu animasi Jepang yang mendunia, anime biasanya diadaptasi dari manga (komik). Penikmat anime sendiri tidak hanya orang Jepang saja, tapi sudah merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun menjadi penikmat anime.
Salah satu anime yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan adalah anime Attack on Titan (AoT) atau dalam bahasa Jepangnya adalah Shingeki no Kyojin. Anime tersebut terdiri dari empat season termasuk dengan sekarang. Season keempat merupakan season terakhir dari anime tersebut.
AoT memang menarik, mulai dari openingnya yang epik, apalagi opening season kedua Shinzou Sasageyo!! Yang menjadi lekat dengan anime ini. Jalan cerita anime ini juga seru dan penuh kejutan, hingga karakter di dalam anime tersebut yang digilai oleh kaum hawa, sebut saja Levi Ackerman yang terkenal karena gaya badasnya.
Anime AoT mengisahkan tiga sahabat kecil yaitu Eren Yeager, Mikasa Ackerman, dan Armin Arlert, mereka hidup di dalam sebuah tembok, dan orang-orang yang ada di dalam tembok tersebut percaya bahwa tidak ada manusia lain yang hidup di luar tembok selain mereka.
Di luar tembok hanya ada titan (raksasa) yang setiap waktu bisa saja memakan mereka. Tembok itu sendiri berfungsi untuk melindungi mereka dari serangan para titan.
Tembok dalam anime tersebut terdiri dari tiga bagian, yang terdiri dari bagian luar sampai bagian dalam tembok yang paling aman. Suatu hari tembok yang melindungi manusia dari titan selama ratusan tahun tersebut hancur oleh serangan titan kolosal dan titan armor, sehingga para titan yang ada di luar tembok masuk ke dalam tembok dan memangsa para manusia yang ada di dalamnya. Ibu Eren sendiri dimakan hidup-hidup oleh titan, dan Eren menyaksikan dengan matanya sendiri.
Akibat kejadian tersebut, rumah Eren hancur, dan hanya ada satu yang ditinggalkan oleh ayahnya kepada Eren, yaitu kunci ruang bawah tanah yang akan mengungkap semua misteri dalam dunia AoT. Akibat insiden tersebut, para warga yang selamat tentunya masuk ke dalam tembok, yang akibatnya populasi penduduk meningkat, sementara persediaan pangan menipis.
Karena populasi meningkat, maka para pengungsi dari luar dinding dipaksa untuk melawan titan, dan akhirnya banyak yang dimakan hidup-hidup. Ternyata hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi populasi semata. Eren, Mikasa, dan Armin memutuskan untuk bergabung dengan militer yaitu pasukan pengintai.
Dengan bergabung ke dalam militer, Eren bisa bertambah kuat dan bersumpah akan membasmi semua titan yang ada di luar dinding. Kebencian Eren terhadap titan tentunya didasari karena ibunya dimakan hidup-hidup oleh titan.
Singkat cerita Eren, Mikasa, dan Armin berhasil bergabung ke dalam pasukan pengintai. Dan misi mereka adalah mengungkap misteri darimana para titan itu berasal, seolah para titan tersebut tidak ada habisnya. Di sini pun muncul pertanyaan apakah manusia di luar tembok itu memang ada atau tidak. Jawabannya tentu ada di ruang bawah tanah Eren.
Eren dan pasukan pengintai akhirnya berhasil merebut kembali distrik yang ditinggali oleh Eren dan menutup lubang tembok yang disebabkan oleh titan kolosal dan titan armor. Di sinilah semua misteri terpecahkan. Ayah Eren, yaitu Grisha Yeager merupakan orang yang tinggal di luar tembok.
Manusia tidak sepenuhnya musnah, dan di luar tembok masih ada manusia lain. Grisha sendiri tinggal di negara yang bernama Marley. Bangsa Marley merupakan bangsa yang kuat dari segi militer. Bangsa Marley mempunyai dendam terhadap bangsa Eldia (orang-orang dalam tembok) karena pada masa lalu orang-orang Eldia dan Marley terlibat peperangan yang tidak usai.
Suatu saat gadis kecil Eldia Ymir Fritz entah bagaimana mendapatkan suatu kekuatan yang bisa merubah dirinya dan keturunannya menjadi titan. Dengan kekuatan titan tersebut bangsa Eldia berhasil memukul mundur Marley. Bangsa Eldia sendiri bisa mewarisi sembilan kekuatan titan yang dimiliki Ymir Fritz, kekuatan titan termutlak adalah Founding Titan. Attack on Titan merupakan salah satu dari jenis kekuatan titan.
Ahirnya raja Eldia yaitu raja Karl Frizt memutuskan untuk mundur dalam peperangan yang tak kunjung usai melawan Marley tersebut, dan kabur ke suatu pulau yaitu pulau Paradise. Tempat tinggal Eren, dan membangun dinding, yang mana dinding tersebut terdiri dari jutaan titan kolosal. Jika Marley megusik Paradise, maka jutaan titan akan meratakan mereka.
Tidak semua orang Eldia berhasil mengungsi ke pulau Paradise, ada sebagian bangsa Eldia yang tinggal di Marley dan mereka dilakukan secara diskriminatif. Orang-orang Eldia di Marley tinggal dalam suatu perkampungan khusus, dan diwajibkan memakai ban di lengan mereka sebagai tanda bahwa meraka adalah orang Eldia, yang oleh bangsa Marley disebut sebagai ras iblis.
Orang Eldia diperlakukan secara diskriminatif, dan dijadikan kelinci percobaan oleh bangsa Marley. Orang-orang Eldia dijadikan percobaan dalam pengujian serum titan. Serum tersebut akan merubah seseorang menjadi titan abnormal. Dan orang-orang yang dirubah menjadi titan itu kemudian dilepas ke pulau Paradise. Dengan kata lain, orang-orang Paradise dimangsa oleh bangsa mereka sendiri.Â
Perlakuan yang diskriminatif itulah yang menyebabkan orang-orang Eldia di Marley membuat suatu perkumpulan dan mencita-citakan kebangkiatan kembali bangsa Eldia sebagai bangsa yang istimewa. Tetapi kelompok yang dipimpin oleh Grisha Yeager tersebut kemudian diketahui oleh Marley.
Akhirnya Marley mengubah mereka menjadi titan abnormal dan dilepas ke pulau Paradise. Salah satu titan tersebut merupaka istri Grisha ketika tinggal di Marley dan kemudian memangsa ibu Eren yaitu istri Grisha di Paradise.
Grisha sendiri akhirnya mendapatkan kekuatan Attack on Titan yang diwariskan oleh Eren Kurger. Kemudian Grisha mewariskan kekuatan tersebut kepada anaknya yaitu Eren Yeager. Dan Eren bisa mengubah dirinya menjadi titan, yaitu Attack on Titan.
Kenyataan tersebut membuat Eren Yeager membenci orang-orang Marley, tadinya kebencian Eren kepada titan kini berubah kepada bangsa Marley dan dunia karena melabeli mereka sebagai ras iblis, padahal menurut pemikiran Eren orang-orang yang ada di luar tembok sama kejamnya seperti iblis.
Akhirnya konflik dalam cerita anime ini tidak lagi perang melawan titan, tetapi perang bangsa melawan bangsa lain. Orang-orang Marley memperlakukan Eldia dengan cara diskrimintatif didasari perbuatan masa lalu Eldia, dengan alasan tersebut, orang Marley merndahkan bangsa Eldia sebagai ras iblis, ras rendahan. Dan mengagungkan bangsa mereka sendiri. Seperti orang Nazi yang mengagungkan sebagai bangsa unggul dan merendahkan bangsa Yahudi.
Pun demikian orang-orang Eldia memandang seperti itu, jadi sebanarnya konflik dalam season terkahir ini didasari pada dendam masa lalu. Dan mengagungkan bangsa sendiri serta merendahkan bangsa lain, itulah sisi dari chauvinisme dalam anime ini.
Orang Marley yang memperlakukan orang Eldia bisa dikatakan chauvinisme, bisa dilihat dari perlakuan mereka yang diksriminatif, dengan mewajibkan orang Eldia di Marley memakai ban di lengan mereka. Sama seperti yang dilakukan oleh Nazi terhadap orang Yahudi.
Apa yang dilakukan oleh Marley yang menaruh orang Eldia dalam suatu penampungan, memakai ban di lengannya, dan merubah mereka menjadi titan yang memangsa bangsa mereka sendiri, bak seperti tragedi Holocaust dalam dunia nyata.
Pun demikian dendam Eren terhadap bangsa Marley dan akan meratakan dengan kekuatan Founding titan juga tidak bisa dibenarkan. Rasa dendam Eren terhadap Marley juga bisa dikategorikan sebagai chauvinisme, Eren pun memandang bangsa Marley sebagai bangsa iblis.
Pada akhirnya anime ini mempertontonkan kepada kita bahwa rasa cinta kepada tanah air yang berlebihan bisa jadi pemicu utama dalam sebuah peperangan. Rasa cinta tanah air yang berlebih biasanya akan memantik suatu konflik bahkan perang. Itulah yang terjadi di dalam anime ini.Â
Tindakan Marley tidak dibenarkan, pun tindakan Eren yang akan meratakan dunia, dan memandang dunia sebagai ancaman. Kekuatan mutlak Eren membawa dia ke dalam kondisi yang rusak. Sama seperti yang dikatakan Lord Ancon bahwa kekuasaan cenderung rusak, apalagi kekuasaan itu mutlak.
Di dunia nyata pun demikian, chauvinisme bisa menjadi pemantik suatu konflik. Bahkan menimbulkan perang dunia. Hitler dan Nazi adalah gambaran tentang chauvinisme itu, selain itu ada juga Musolini di Italia, semuanya didasarkan pada rasa cinta tanah air yang berlebih dan merendahkan bangsa lain, dan akhirnya perangpun timbul karena rasa cinta tanah air yang berlebih.
Jadi nasionalisme yang baik itu bagaimana? Nasionalisme yang baik itu adalah tidak hanya cinta akan "bangsa" yang disatukan karena satu "golongan" satu "nasib" dan satu "riwayat" yang sama.
Nasionalisme sejati adalah suatu cinta tanah air yang masuk pula pada segala manusianya itu sendiri, tidak peduli dia itu ras apa, suku mana, tetapi rasa cinta terhadap kemanusiaan, dan tentunya tidak merendahkan bangsa lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H