Lalu apa keuntungan yang diterima oleh penerima prakerja? Adanya uang insentif? Atau mendapatkan pelatihan yang belum tentu dibutuhkan? Jadi sebenarnya siapa yang untung dalam program ini.
Bukankah para penerima prakerja ini diharapkan setelah mendapatkan pelatihan tersebut mereka akan bisa bersaing di dunia yang sesungguhnya, tapi, apakah itu bisa terjadi jika pelatihan-pelatihan tersebut terkesan hanya sebatas formalitas saja yang bahkan di situs lain bisa diakses dengan gratis.Â
Tidak sedikit yang ikut proram ini, bahkan mereka yang berusia produktif pun mengikuti program pemerintah ini. Sangat disayangkan para usia produktif ini menerima pelatihan yang belum tentu dibuthkan di dunia yang sebenarnya, akan lebih bermanfaat jika pelatihan tersebut membekali para penerima prakerja dengan skil yang bisa bersaing di dunia yang sebenarnya.
Bukan hal yang tidak mungkin bahwa program prakerja ini akan terjadi kasus hukum di masa yang akan mendatang, mengingat tidak akuntablitas dan tidak transparannya dalam perekrutan platform-platform digital tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H