Mohon tunggu...
Dani Prakasa
Dani Prakasa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berita, Acara, dan Ramalan yang Membodohkan

5 Juni 2018   15:10 Diperbarui: 5 Juni 2018   15:17 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pendahuluan

Pembodohan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Nomina (kata benda) proses, cara, perbuatan membodohkan. Pembodohan dapat merugikan orang lain yang sudah terlanjur percaya pada berita-berita bersifat menipu dan menyesatkan. Banyak berita media elektronik online maupun offline koran dan majalah yang bersifat membodohkan.

Contoh kasus tuding pembodohan publik, LSM laporkan kasus "bayi ajaib" ke polisi Pihak kepolisian mulai menggali informasi terkait kejadian yang menghebohkan warga Enrekang tersebut. Hanya, Polres Enrekang belum bisa menginvestigasi terlalu jauh, karena kasus tersebut bersifat delik aduan. Polres Enrekang membutuhkan pelapor untuk melakukan penyelidikan terkait kasus itu. 

Menanggapi hal itu, Komunitas Perlindungan Perempuan dan Anak Massenrempulu (KP2AM) menyatakan kesiapannya menjadi pelapor dalam kasus itu, agar bisa memudahkan kepolisian menguak fakta sebenarnya. Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Tuding Terjadi Pembodohan Publik, LSM Laporkan Kasus 'Bayi Ajaib' ke polisi, nyatanya bayi itu hanyalah bayi biasa saja.

Dampak Buruk Yang Terjadi

Pembodohan masyarakat lewat media-media di Indonesia, terdapat banyak masyarakat berpendidikan rendah bahkan tidak sekolah, tidak heran bila masyarakat berpendidikan rendah tersebut mengalami pembodohan dan penipuan atau disebuat hoax lewat media-media elektronik online maupun offline.

Hanya beberapa orang berpendidikan tinggi yang menyukai membaca dan menonton hal yang mendidik atau beredukasi. Terbukti bahwa masyarakat berpendidikan rendah atau yang belum S1 (Sarjana 1), lebih memilih acara yang menghibur dibanding acara mendidik atau edukasi.

Contohnya menonton politik yang terjadi adu domba atau berdebat yang dapat memancing emosi, Mitos-mitos leluhur, karakter berdasarkan golongan darah, ramalan bintang atau zodiak, dukun santet atau dunia gaib, cara menjadi cepat kaya secara instan, acara-acara alay, joget nyanyi seharian, umbar aib, dan bikin kasus pemalsuan.

Contoh tayangan televisi pada Trans 7 dengan judul acara Mister Tukul Jalan-jalan, pada setingan pertama penayangan Tukul jalan-jalan traveling lalu pada adegan berikutnya Tukul berjalan di tempat yang mengandung suasana gaib. Lalu tayangan Dua Dunia tentang hal-hal mitos dunia gaib yang melibatkan krew dan penonton dijadikan korban kesurupan, dengan tujuan mendapatkan inforamsi mitos kejadian pada lokasi tersebut. Tayangan pada GTV dengan judul acara Rumah Uya tentang peleraian terdiri dari dua orang atau lebih yang masing terdapat korban dan pelaku berupa setingan memakai orang lain.

Contoh ramalan hoax pada golongan darah A, B, AB, dan O yang sangat popular dikalangan jaman sekarang itu adalah ramalan yang mebodohkan, misal golongan darah A mudah cemas dan perfeksionis nyatanya tidak semua golongan darah A terdapat seperti itu bahkan sifat karakter golongan darah B, AB, dan O sekaligus tidak sama seperti diramalkan, bila itu nyata maka terlihat sperti monoton dan tidak unik dari sifat golongan darah. Ramalan primbon pada bulan bintang zodiak dari jaman dulu popular sampai sekarang yaitu tentang kesehatan, jodoh, keberuntungan nyatanya tidak akurat sama sekali. Ramalan tahun Shio juga sama seperti zodiak tidak akurat.

Contoh berita hoax tentang Blue Energy oleh seorang pria Nganjuk bernama Joko Suprapto, tentang pengubahan air menjadi bahan bakar bensin. Alat ini diberi nama Alat Pembangkit Listrik Mandiri Jodhipati. Para pakar penasaran dan tertipu dengan alat membuat Blue Energy, setelah dibongkar alat tersebut ternyata tidak ada apa-apanya. Blue Energy juga mampu menipu pejabat negara bahkan seorang Presiden, dan pada akhirnya Joko ditangkap oleh pihak berwajib lalu dipenjara selama 3,5 tahun. (Sumber : http://news.detik.com/berita/d-955868/alat-pembangkit-listrik-joko-suprapto-cs-bohong-besar-)

Contoh Berita Hoax di internet tahun 2010 sempat viral tentang, Panji sang penakluk ular dikabarkan meninggal setelah dimangsa seekor komodo di pulau komodo, saat perjalanan mencoba menaklukkan komodo dengan tangan kosong dengan cara menarik ekor komodo lalu komodo marah dan mulai mencoba memangsa Panji, bahkan krew kameramen tidak dapat menolong Panji. Nyatanya Panji tidak meninggal dan tidak menaklukkan komodo sekalipun. (Sumber). Maka berita tersebut termasuk berita penipuan.

Pembodohan lewat media-media yang mengarah hoax, sangat mudah memasuki pikiran kalangan masyarakat pendidikan rendah. Karena konten medianya sangat menarik dan bersifat menghibur, dibanding hal-hal yang mendidik atau beredukasi.

Sejarah Pembodohan Di Indonesia

Pembodohan sudah ada sejak jaman Portugis awal abad ke 16 dijajah, Pada awalnya bangsa Portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan Kerajaan Sunda di Parahyangan karena masyarakat Indonesia pada zaman dulu mudah tertipu dan di iming-iming penawaran oleh penjajah. Lalu pada abad ke 17 penjajahan bangsa Portugis terhenti karena kedatangan bangsa Belanda dan pulang ke tempat asalnya.

Pada abad ke 17 VOC, Belanda dipimpin oleh Cornelius De Houtman dan berhasil masuk ke Indonesia melalui Banten. Bangsa Belanda dating ke Indonesia bertujuan menguasai rempah-rempah dengan cara mendirikan VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) yang ada di Banten pada tahun 1602.

Pada akhir abad ke 18 Kolonial Hindia-Belanda,VOC mengalami kemunduran dan berakibat kerugian yang sangat besar. Faktor hal ini terjadi karena persaingan dagang dari perancis dan inggris. Penduduk di Indonesia, terutama Jawa telah menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang dijual oleh VOC. 

Perdagangan gelap meningkat dan menerobos monopoli perdagangan VOC. Bawah-bawahan VOC banyak melakukan korupsi dan kecurangan akibat dari gaji yang diterima kecil. VOC mengeluarkan anggaran belanja yang cukup besar untuk memelihara tentara dan pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup besar untuk memenuhi pegawai daerah-daerah yang baru dikuasai, terutama di Jawa dan Madura. (Sumber)

Pada abad ke 19 Kolonial Hindia-Belanda, Inggris mulai menguasai pulau Jawa dari bangsa Belanda. Yang dipimpin oleh letnan Inggris Stamford Raffles, Gubernur jenderal 1811-1816 pada saat jawa dikuasai Inggris. Daendels mereorganisasi pemerintah kolonial pusat dan daerah dengan cara membagi pulau Jawa dalam distrik yang dipimpin pegawai sipil Eropa yang merupakan bawahan dari Gubernur Jendral di Batavia. Kelompok residen ini bertanggung jawab atas berbagai macam, termasuk masalah hukum dan organisasi pertanian. Lalu Raffles melanjutkan reorganisasi pendahulunya (Daendels) dengan melakukan reformasi pengadilan, polisi dan sistem administrasi di Jawa.

Persaingan dengan para pedagang inggris, perang Napoleon di Eropa dan Perang Jawa mengakibatkan beban finansial yang besar bagi Kerajaan Belanda. Diputuskan pulau Jawa menjadi sebuah sumber utama pendapatan untuk bangsa Belanda. Lalu Gubernur Jenderal Van den Bosch membentuk sebuah sistem era Tanam Paksa namun Pemerintah Kolonial Belanda menyebutnya Cultuurlstelsel yang berarti system kultivasi diterjemahkan sebagai Sistem Budi Daya di tahun 1830. 

Dengan sistem ini, Belanda memonopoli perdagangan komoditi ekspor di Jawa. Para petani Jawa harus menyerahkan seperlima dari hasil panen rempah-rempah kepada bangsa Belanda. Sebagai gantinya, para petani menerima kompensasi dalam bentuk uang dengan harga yang ditentukan Belanda tanpa memperhitungkan harga komoditi di pasaran dunia.

Pada awalnya, Sistem Tanam Paksa hanya oleh pemerintah Belanda saja. Para pemegang kekuasaan Jawa, pihak Eropa swasta dan juga para pengusaha Tionghoa ikut berperan. Namun, setelah 1850 - waktu Sistem Tanam Paksa direorganisasi - Pemerintah Kolonial Belanda menjadi pemain utama. Namun reorganisasi ini juga membuka pintu bagi pihak-pihak swasta untuk mulai mendominasi Jawa. Sebuah proses privatisasi terjadi karena Pemerintah Kolonial secara bertahap mengalihkan produksi komoditi ekspor kepada para pengusaha swasta Eropa.

Semakin banyak penolakan sistem Tanam Paksa dan mendorong sebuah pendekatan yang lebih liberal bagi perusahaan-perusahaan asing. Penolakan sistem Tanam Paksa ini terjadi karena alasan kemanusiaan dan ekonomi. Pada 1870 kelompok liberal di Belanda memenangkan kekuasaan di parlemen Belanda dan dengan sukses menghilangkan beberapa ciri khas Sistem Tanam Paksa, seperti persentase penanaman beserta keharusan menggunakan lahan dan tenaga kerja untuk mengekspor hasil panen.

Kelompok liberal ini membentuk sebuah periode baru dalam sejarah Indonesia yang dikenal sebagai Zaman Liberal pada tahun sekitar sekitar 1870-1900. Periode ini ditandai dengan pengaruh besar dari kapitalisme swasta dalam kebijakan kolonial di Hindia Belanda. Pemerintah Kolonial pada saat itu kurang lebih memainkan peran sebagai pengawas dalam hubungan antara pengusaha-pengusaha Eropa dengan masyarakat pedesaan Jawa. Namun, walau kaum liberal mengatakan bahwa keuntungan pertumbuhan ekonomi juga akan menurun kepada masyarakat lokal, keadaan para petani Jawa yang menderita karena kelaparan, kurang pangan dan penyakit tidak lebih baik dibandingkan masa Tanam Paksa. (Sumber)

Pada abad ke 20 Kolonial Hindia-Belanda, Jepang. Pada tanggal 7 desember 1941, pasukan marinir angkatan laut Jepang meluncurkan serangan udara mendadak terhadap instalasi militer Amerika Serikat di pulau Oahu, Hawaii. Lalu gelombang kedua, dengan kekuatan total 253 pesawat menyerang pangkalan angkatan laut Pearl Harbor, yang merupakan markas Armada Pasifik Amerika Serikat, sekaligus tempat lapangan udara angakatan darat Wheleer dan Bellows, Barak Schofield, Kaneoha Naval Air Station, dan Ewa Marine Corps Air Station. Total kehancuran Pearl Harbor karena pasukan angkatan udara Jepang adalah kekalahan militer terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Pada masuknya Jepang ke wilayah Indonesia. Gubernur Jenderal Hindia Belanda jhr. Mr. A. W. L. Tjarda mengumumkan perang melawan Jepang. Hindia Belanda termasuk dalam font ABCD (Amerika Serikat, Brittana/Inggris, Cina, Ducth/Belanda) dengan Jenderal Wavel (dari Inggris) sebagai panglima tertinggi yang berkedudukan di Bandung.

Jatuhnya Singapura ke tangan Jepang pada tanggal 15 Februari 1941, yaitu dengan ditenggelamkannya kapal induk Inggris yang bernama Prince of Wales dan HMS Repuls, sangat mengguncangkan pertahanan Sekutu di Asia.

Secara kronologis serangan-serangan pasukan Jepang di Indonesia adalah sebagai berikut: Diawali dengan menduduki Tarakan (10 Januari 1942), kemudian Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, dan Ambon. Kemudian pada bulan Pebruari 1942 pasukan Jepang menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang dan Bali.

Pada masa penjajahan jepang. Bala tentara Nippon adalah sebutan resmi pemerintahan militer pada masa pemerintahan Jepang. Dalam pelaksaanya, dipegang oleh dua angkatan perang yaitu angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun).

Untuk menarik simpati bangsa Indonesia maka dibentukalah organisasi resmi seperti Gerakan Tiga A, Putera, dan PETA. Gerakan Tiga A, yaitu Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia serta dipimpin oleh Syamsuddin SH. Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk pada tahun 1943 dipimpin oleh "Empat Serangkai", yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan Kiyai Haji Mas Mansyur.

Pembela Tanah Air merupakan organisasi bentukan Jepang yang keanggotaanya terdiri atas pemuda-pemuda Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk memikat hati dan menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang. Akhirnya Indonesia menjadi zaman penjajahan jepang dan berakhir sampai 1945. (sumber)

Pada tanggal 6 sampai 9 agustus 1945, Amerika serikat mulai menyerang Jepang di kota Hiroshima dan Nagasaki. Lalu Pada tanggal 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di Manchuria yang melanggar Pakta Netralitas Soviet Jepang. Dan pada tanggal  14 agustus  1945 akhirnya jepang menyerah terhadap sekutu setelah dua kota industry Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat. Dengan menyerahnya bangsa Jepang, maka perang dunia kedua pun ikut berakhir. Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah. (sumber)

Kesimpulan

Permasalahan hoax yang yang terjadi selama ini di masyarakat merupakan perbuatan yang dapat membodohkan dan merugikan. Pembodohan oleh berita hoax dapat merugikan diri sendiri dan orang lain yang sudah terlanjur percaya pada berita-berita bersifat menipu dan menyesatkan. Banyak berita media elektronik online maupun offline koran dan majalah yang bersifat membodohkan.

Solusi menghindari berita hoax dengan cara pertama yaitu, hati-hati dengan judul provokatif biasa dengan menggunakan judul yang sensasional dan provokatif, misalnya menunjukkan dan menyebut nama langsung pada pihak tertentu yang jadi pelaku maupun korban. Kedua memerhatikan secara teliti alamat situs website atau cantuman link, cermatilah alamat URL situs yang dimaksud. Ketiga periksa fakta selalu memerhatikan sumbernya berasal darimana, terkadang mencamtumkan dari institusi resmi seperti KPK atau Polri, sebaiknya jangan cepat percaya. Keempat cek keaslian foto dan konten lain juga berupa foto atau video. 

Karena pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca, dengan mudah penggunnaan aplikasi modern. Kelima cara terakhir agar tidak terkena berita hoax dengan mengikuti grup atau komunitas anti hoax. Didalam grup Anti Hoax akan berdikusi tentang situs berita online maupun offline yang tersebar, maka bila ada yang berita mencurigakan bias berdikusi didalam grup atau komunitas tersebut. Lalu fungsi grup tersebut bias melaporkan tentang berita hoax yang bersifat mengancam, memfitnah atau membunuh tersebut kepada pihak yang berwajib.

Solusi dalam menyebarkan berita asli, dengan cara meneliti kejadian, kegiatan dan susasana. Lalu baru sebarkan secara resmi tidak hoax. Contohnya kegiatan Car Free Day semakin meningkat pengguna pejalan kakiknya. Dan kegiatan kerja bakti sosial dapat mengubah lingkungan menjadi bersih. Selain itu cara mencegah pembodohan dengan membuat acara bersifat edukasi yang dapat menambah wawasan ilmu pengetauhan bagi masayarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun