Mohon tunggu...
Dani Prakasa
Dani Prakasa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berita, Acara, dan Ramalan yang Membodohkan

5 Juni 2018   15:10 Diperbarui: 5 Juni 2018   15:17 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Semakin banyak penolakan sistem Tanam Paksa dan mendorong sebuah pendekatan yang lebih liberal bagi perusahaan-perusahaan asing. Penolakan sistem Tanam Paksa ini terjadi karena alasan kemanusiaan dan ekonomi. Pada 1870 kelompok liberal di Belanda memenangkan kekuasaan di parlemen Belanda dan dengan sukses menghilangkan beberapa ciri khas Sistem Tanam Paksa, seperti persentase penanaman beserta keharusan menggunakan lahan dan tenaga kerja untuk mengekspor hasil panen.

Kelompok liberal ini membentuk sebuah periode baru dalam sejarah Indonesia yang dikenal sebagai Zaman Liberal pada tahun sekitar sekitar 1870-1900. Periode ini ditandai dengan pengaruh besar dari kapitalisme swasta dalam kebijakan kolonial di Hindia Belanda. Pemerintah Kolonial pada saat itu kurang lebih memainkan peran sebagai pengawas dalam hubungan antara pengusaha-pengusaha Eropa dengan masyarakat pedesaan Jawa. Namun, walau kaum liberal mengatakan bahwa keuntungan pertumbuhan ekonomi juga akan menurun kepada masyarakat lokal, keadaan para petani Jawa yang menderita karena kelaparan, kurang pangan dan penyakit tidak lebih baik dibandingkan masa Tanam Paksa. (Sumber)

Pada abad ke 20 Kolonial Hindia-Belanda, Jepang. Pada tanggal 7 desember 1941, pasukan marinir angkatan laut Jepang meluncurkan serangan udara mendadak terhadap instalasi militer Amerika Serikat di pulau Oahu, Hawaii. Lalu gelombang kedua, dengan kekuatan total 253 pesawat menyerang pangkalan angkatan laut Pearl Harbor, yang merupakan markas Armada Pasifik Amerika Serikat, sekaligus tempat lapangan udara angakatan darat Wheleer dan Bellows, Barak Schofield, Kaneoha Naval Air Station, dan Ewa Marine Corps Air Station. Total kehancuran Pearl Harbor karena pasukan angkatan udara Jepang adalah kekalahan militer terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Pada masuknya Jepang ke wilayah Indonesia. Gubernur Jenderal Hindia Belanda jhr. Mr. A. W. L. Tjarda mengumumkan perang melawan Jepang. Hindia Belanda termasuk dalam font ABCD (Amerika Serikat, Brittana/Inggris, Cina, Ducth/Belanda) dengan Jenderal Wavel (dari Inggris) sebagai panglima tertinggi yang berkedudukan di Bandung.

Jatuhnya Singapura ke tangan Jepang pada tanggal 15 Februari 1941, yaitu dengan ditenggelamkannya kapal induk Inggris yang bernama Prince of Wales dan HMS Repuls, sangat mengguncangkan pertahanan Sekutu di Asia.

Secara kronologis serangan-serangan pasukan Jepang di Indonesia adalah sebagai berikut: Diawali dengan menduduki Tarakan (10 Januari 1942), kemudian Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, dan Ambon. Kemudian pada bulan Pebruari 1942 pasukan Jepang menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang dan Bali.

Pada masa penjajahan jepang. Bala tentara Nippon adalah sebutan resmi pemerintahan militer pada masa pemerintahan Jepang. Dalam pelaksaanya, dipegang oleh dua angkatan perang yaitu angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun).

Untuk menarik simpati bangsa Indonesia maka dibentukalah organisasi resmi seperti Gerakan Tiga A, Putera, dan PETA. Gerakan Tiga A, yaitu Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia serta dipimpin oleh Syamsuddin SH. Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk pada tahun 1943 dipimpin oleh "Empat Serangkai", yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara dan Kiyai Haji Mas Mansyur.

Pembela Tanah Air merupakan organisasi bentukan Jepang yang keanggotaanya terdiri atas pemuda-pemuda Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk memikat hati dan menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang. Akhirnya Indonesia menjadi zaman penjajahan jepang dan berakhir sampai 1945. (sumber)

Pada tanggal 6 sampai 9 agustus 1945, Amerika serikat mulai menyerang Jepang di kota Hiroshima dan Nagasaki. Lalu Pada tanggal 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di Manchuria yang melanggar Pakta Netralitas Soviet Jepang. Dan pada tanggal  14 agustus  1945 akhirnya jepang menyerah terhadap sekutu setelah dua kota industry Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika Serikat. Dengan menyerahnya bangsa Jepang, maka perang dunia kedua pun ikut berakhir. Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah. (sumber)

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun