Mohon tunggu...
Varlos HansDaniel
Varlos HansDaniel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Suka bikin artikel sambil minum susu milo

Selanjutnya

Tutup

Film

Artikel Film "Schindler's List"

3 Juli 2022   21:57 Diperbarui: 3 Juli 2022   23:50 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Schindler meminta akuntannya untuk membantunya dalam melakukan misi menyelamatkan orang-orang Yahudi. Akuntannya diminta untuk mendata nama orang - orang Yahudi dan juga Schindler membeli mereka dari pihak tentara Nazi guna menyelamatkan orang - orang Yahudi dan memulangkan mereka ke asal negaranya, supaya siksaan dari tentara Nazi kepada orang - orang Yahudi tidak berkelanjutan.

Secara garis besar, Schindler's List adalah sebuah cerita yang ditulis dengan sangat baik. Spielberg lebih memilih memakai filter hitam dan putih dari awal hingga akhir film. Dengan pilihan warna, Schindler's List terasa lebih nyata dan lebih mengarah kepada film dokumentar daripada film pada umumnya.

screen-shot-2022-07-03-at-21-36-34-62c1b1aabb448678fb37cf12.png
screen-shot-2022-07-03-at-21-36-34-62c1b1aabb448678fb37cf12.png

Apakah Perbuatan Oskar Termasuk Tindakan Etis?

Ya, apa yang dilakukan Oscar dapat dikatakan sebagai suatu tindakan yang etis karena memiliki tujuan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang (Yahudi).  Ketika Schindler menimbang antara harus mempertahankan hartanya atau harus menyelamatkan nyawa orang - orang Yahudi. Schindler dihadapkan untuk memilih dan merefleksikan tindakan - tindakan yang benar secara moral.

Schindler melihat lagi hartanya dan ia berpikir berapa banyak lagi nyawa yang dapat dia selamatkan andaikan dia menjual barang berharga miliknya untuk menyelamatkan mereka. Jadi ada moral dalam film Schindler List ini yang dapat terlihat saat Schindler ingin menyelamatkan nyawa orang - orang Yahudi tersebut.

Adapun dilema moral atau masalah moral dari film Schindler's List ini, yaitu saat Schindler memilih pilihan untuk menyelamatkan orang - orang Yahudi sedangkan ia sendiri merupakan bagian dari tentara Nazi. Di satu sisi ia merupakan pendukung tentara Nazi yang bermisi untuk membasmi etnis Yahudi di Eropa. Di sisi lain Schindler ingin menyelamatkan nyawa orang - orang Yahudi dengan mempekerjakan mereka dan menggajinya dengan upah yang sangat rendah.

Etika Normatif Manakah Yang Dapat Membenarkan Hal yang Dipersoalkan Dalam Film Ini?

Ketika etika dibahas didalam cuplikan cerita ini, etika Normatif pada film Schindler's List ialah dengan membenarkan tindakan Schindler termasuk kedalam etika Konsekuensialis. Mengapa? karena menurut etika ini buruk dan baiknya perbuatan yang dilakukan dapat dilihat dari hasil atau tujuan orang yang melakukannya. Seperti yang kita pahami, Schindler harus membohongi tentara Nazi untuk menyelamatkan orang - orang Yahudi yang ingin dibunuh oleh tentara Nazi.

Didalam film pun jelas terlihat betapa kejamnya tentara Nazi yang melakukan pembantaian kepada orang - orang Yahudi. Nazi tanpa pandang bulu membunuh dengan keji semua orang - orang Yahudi dengan sangat sadis. Di tengah film, seorang tentara Nazi membantai orang - orang Yahudi dengan menembak mereka yang mengamankan diri di Ghetto Krakow.

Apakah Etika Deontologis Cocok Untuk Menilai Tindakan Oscar?

Dari sudut pandang kelompok Sophia, Etika Deontologis yang ada di film Schindler's list tidak lah cocok untuk membenarkan kebohongan Schindler dan melakukan suap  demi menyelamatkan orang - orang Yahudi. Ini dikarenakan etika Deontologis mengandai bahwa pemenuhan hak moral dianggap tidak baik dalam semua kondisi dan perilaku dinilai tidak sesuai dengan tujuan tersebut.

Didalam etika ini, kegiatan ilegal, merugikan orang lain, dan pelanggaran aturan dianggap benar - benar tidak bermoral. Etika Deontologis juga mengenal bahwa kebohongan adalah kebohongan dan ini tidak dibenarkan oleh prinsip moral. Oleh karena itu, etika tersebut tidak dapat digunakan untuk membenarkan kebohongan dan suap yaang dilakukan oleh Schindler.

Meski didalam etika deontologis ada keharusan dalam melakukan orang lain dengan baik dan tidak merugikan orang tersebut (manusiawi), tapi hal yang dilakukan Schindler tetap tidak bisa dibenarkan. Karena apa yang dilakukan oleh Schindler terhadap orang - - orang Yahudi dan merugikan pihak tentara Nazi yang mana adalah korban kebohongan Schindler dan itu tidak masuk kedalam etika Deontologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun