Beberapa hari di sana ia terpikir sejenak dan merasakan bahwa tempat yang baru ini lebih baik dari pulau yang ditempati sebelumnya.
Oleh karena itu ia berinisiatif untuk menjemput anak dan istrinya dengan membuat sebuah perahu
Anaknya inilah yang bernama Tawe, sedangkan panggilan untuk bapak adalah Ama, jadi Ama Tawe adalah bapak si Tawe.
Perahu akhirnya selesai, ia pun berangkat menjemput anak dan istrinya ke pulau Nias.
Sewaktu kembali ternyata tidak hanya anak dan istrinya, tetapi juga orang lain yang sekiranya muat pada perahu tersebut.
Sesampai di pulau yang baru, orang yang di bawa Ama Tawe ini tentu menganggap tanah ini milik Ama Tawe, maka mereka menamakannya dengan Ama Tawe.
Jika di ucapkan mereka Amantawe akhirnya menjadi "Mentawai". Sampai saat ini mereka percaya bahwa nenek moyang orang Mentawai berasal dari Nias.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H