Bagi saya pribadi, secara fundamental harga saham CUAN saat ini (Rp7.425/saham per intraday 12 Oktober 2024) sudah sangat kemahalan dengan rasio Price to Earning (P/E) mencapai 159 kali.Â
Sebagai perbandingan, rata-rata rasio P/E (TTM) saham-saham di industri dan sektor migas dan batu bara di pasar modal itu sekitar 9,16 kali. Sangat jauh perbedaannya.
Kamu bisa lihat sendiri perbandingannya dengan menggunakan fitur Comparison di Stockbit.Â
Tampak pada gambar di atas, saham dengan rasio P/E tinggi hanya saham CUAN dan PT Petrosea Tbk (PTRO) yang mana keduanya adalah saham milik Prajogo Pangestu.Â
Sementara rasio P/E untuk saham PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) masing-masing hanya sebesar 4,9 kali dan 8,4 kali. Beda jauh banget, kan?
Nah, lantas, apakah saham dengan valuasi yang mahal berarti tidak layak beli? Belum tentu. Sebab ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham di pasar modal. Valuasi hanya salah satunya saja.Â
Buktinya, sangat sering terjadi saham-saham dengan valuasi mahal terus mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, saham-saham dengan valuasi murah, justru terus mengalami penurunan.
Jadi, intinya saya kembalikan lagi ke pembaca. Menurut kamu, apakah saham CUAN dengan valuasi yang setinggi itu masih layak beli? Silakan putuskan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H