Mengoleksi Berbagai Jenis Lokomotif Uap, Disel Lawas, sampai Stasiun Tua
Dari pintu masuk, saya memasuki koridor dengan banyak foto informasi mengenai sejarah museum ini. Lanjut ke arah lokasi bangunan Stasiun Ambarawa, saya melihat berbagai jenis lokomotif uap yang terparkir dan mengingatkan ketika menonton kartun Thomas & Friends saat masa kecil dulu. Ada berbagai macam jenis lokomotif uap dengan bentuk yang berbeda, seperti lokomotif B2502, B2503, B5112, CC5029, D1007, F1002, dan masih banyak lagi.
Setibanya di bangunan Stasiun Ambarawa, saya berkeliling di sekitar dan di dalam stasiunnya. Di sebelah sisi barat terdapat berbagai stasiun kecil (halte kereta api) yang terbuat dari kayu. Stasiun kecil tersebut merupakan stasiun asli dari berbagai daerah yang dipindahkan ke museum ini. Di dalam stasiun, terdapat banyak peralatan operasional stasiun kereta api yang sudah tidak dipergunakan lagi. Seperti mesin pencetak tiket Edmondson, loket, kursi tunggu, peralatan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), dan masih banyak lagi.
Naik Kereta Api ala Jeng Yah
Tiupan klakson lokomotif tua terdengar kencang, masuk satu rangkaian kereta api di jalur satu. Kereta api itu berjalan semakin pelan dan berhenti. Para penumpang di dalam kereta turun dan calon penumpang yang menunggu di peron stasiun bersiap-siap memasuki kereta.
Ya, ini adalah kereta wisata yang akan membawa penumpang dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang. Apa itu Stasiun Tuntang? Stasiun Tuntang inilah yang sebetulnya menjadi lokasi syuting series Gadis Kretek, jadi bukan Stasiun Ambarawa.