Mohon tunggu...
Dani Hestina
Dani Hestina Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Kadang hidup perlu ditertawakan yaa....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Petuah Waleh

10 Februari 2018   14:52 Diperbarui: 10 Februari 2018   18:40 11032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesekali bolehlah kau mengeluh capek. Berhentilah sebentar. Jika sudah cukup, lanjutkan jalan itu, takdir tidak akan menjemputmu ke sini tapi kaulah yang harus menjemput takdir. Lihat Je, orang-orang tua yang mengemis di pinggir jalan itu, bukankah kita lebih baik dari mereka? Kau tidak ingin bukan, jika sudah tua nanti tetap mengemis seperti mereka? Maka tugasmulah mengubah hari esok, dimulai dari apa yang kau lakukan sekarang.

Je mengangguk-angguk mendengarkan petuah Waleh di hari pertamanya bekerja. Meski sedikit banyak ada yang tidak ia pahami dari kata-kata itu, tetapi mendengarkan Waleh berbicara selalu menyenangkan. Nasi di tangannya tinggal seperempat porsi.

Kau tidak perlu iri dengan nasib orang yang jauh lebih baik di luar sana, setiap orang punya takdir masing-masing, dan tugasmu hanyalah menjalani takdirmu sendiri. Mungkin ada orang yang mendapatkan kenyamanan tanpa usaha keras, karena memang mereka terlahir seperti itu. Tapi bagi kita, kenyamanan atau kesuksesan tidak pernah bisa didapatkan dengan cara instan. Kau harus bekerja keras, dan itupun tidak menjamin kau akan mendapatkannya suatu saat nanti. Tetapi belajarlah dari itu, kehidupan tidak bernah berjalan menurut keinginan kita.

Je mengangguk lagi, nasinya sudah habis. Ia sekarang menatap Waleh di sampingnya yang sepertinya masih akan berbicara banyak hal.

"Kau tahu? Di luar sana ada banyak orang sukses yang dulunya lahir dari keluarga miskin. Seseorang bernama Jan Koum, orang kaya si pembuat aplikasi, ah, apa ya namanya? Kau nggak ngerti apa itu aplikasi ya? Pokoknya itu. Dia dulunya orang tidak punya. Bahkan ketika Ibunya  sakit ia tidak mampu membeli obat. Tetapi ia tidak menyerah, ia berusaha agar bisa membeli obat dan membayar biaya pengobatan Ibunya. Ia ingin menjadi kaya agar bisa membeli segala hal yang diinginkan ibunya. Ia bekerja keras, dan dia dapatkan itu. Kesuksesan."

Je menyimak antusias segala hal yang dikatakan Waleh. Apalagi jika menyangkut dunia di luar sana. Ia tertarik, ia takjub pada  banyak hal yang diketahui Waleh.

Masih banyak kisah seperti itu yang bisa kuceritakan padamu Je. Dari belahan dunia sana, hingga di negri kita sendiri, orang-orang menginspirasi seperti itu banyak bertebaran. Ada yang membagi kisahnya pada dunia agar lebih banyak lagi orang terinspirasi, ada juga yang cukup dikenal lewat apa yang dia beri. Begitu banyak cerita itu harusnya sudah cukup memberi motivasi bahwa kemungkinan dan kesempatan itu akan selalu ada, termasuk untukmu Je. 

Menjadi orang sukses di masa depan itu penting Je, itu tandanya kau tidak menyia-nyiakan hidup yang diberikan Tuhan. Tapi perlu kau catat, kesuksesan tidak selalu identik dengan kekayaan, kekuasaan, dan hal sejenis lainnya. Mungkin saat ini kau belajar definisi sukses adalah orang yang kaya, itu bisa dipahami karena kau masih kecil. Tetapi suatu saat nanti, dalam perjalanan hidup kau akan menemukan, banyak orang menyebut dan disebut dirinya sukses tidak diukur dari prinsip-prinsip itu. Mereka sukses atas pencapaian yang mereka ciptakan sendiri, atas hal yang merupakan prinsip mereka. Setiap orang punya kriteria sukses masing-masing. Dan kau juga bisa menentukan suksesmu nanti seperti apa.

"Kau paham Je?"

"Paham Bang,"

"Jadi kau ingin sukses yang seperti apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun