Setelah melewati tahapan training, model kita telah siap ikut ujian atau testing. Di sinilah kita menggunakan testing dataset yang telah disiapkan di langkah 1. Tujuan dari tahapan ini adalah melihat apakah model ini dapat mengenali kucing dan anjing secara tepat berdasarkan data yang ada. Melanjutkan analogi dengan anak kecil di atas, di tahap ini kita menunjukkan foto anjing dan kucing kepada anak itu satu per satu, dan meminta ia untuk menjawab apakah itu foto anjing atau kucing. Setiap jawaban yang diberikan lalu dicatat dan dinilai.
Berdasarkan penilaian tersebut, kita mengevaluasi apakah model yang kita buat ini "lulus" atau tidak. Kalau tidak lulus, yang berarti kinerjanya masih banyak salah, berarti model kita kembali harus "dilatih" dengan lebih banyak data agar tambah pintar atau modelnya perlu diperbaiki.
Berapa tingkat akurasi yang diperlukan agar bisa "lulus" dari tahapan testing ini? Jawabannya "Tergantung." Kalau model yang kita buat akan digunakan untuk diagnosa penyakit kanker, misalnya, tentu akurasinya harus sangat-sangat tinggi. Tetapi untuk model lainnya, kita mungkin cukup puas dengan tingkat kinerja yang lebih rendah.
Langkah 5. Aplikasi
Setelah lulus dari "ujian", maka model kita sudah siap untuk digunakan dalam aplikasi yang kita kembangkan. Model di atas dapat kita gunakan dalam aplikasi untuk menyimpan foto-foto dari binatang kesayangan, misalnya, yang dapat secara otomatis mengenali setiap binatang yang ada di foto secara otomatis.
Cara kerja di atas menggambarkan secara sederhana salah satu proses Machine Learning yang disebut sebagai "Supervised Learning". Di luar ini, tentu masih banyak cara kerja AI lainnya, seperti Unsupervised Learning, Deep Learning, Neural Network, dsb.
Kesimpulan
AI bukanlah kotak hitam yang mistik, sebaliknya bekerja dengan cara yang logis. Penguasaan teknologi AI sangat penting bagi kita di Indonesia, sehingga kita bukan hanya bisa menggunakan AI yang dibuat di negara-negara lain, tetapi mampu menciptakan sendiri inovasi baru di bidang yang sangat penting ini.Â
Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H