Mohon tunggu...
Daniel Riwoe
Daniel Riwoe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana - Salatiga

Merekam momen dan memaknai hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Membawa Parang di Sumba

30 November 2024   20:10 Diperbarui: 30 November 2024   21:24 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh

Daniel Elkharist Kurniawan Riwoe

Mahasiswa Fakultas Ilmu sosial dan Komunikasi

Prodi Ilmu Komunikasi - Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

 Pernahkah kalian melihat atau mendengar tentang masyarakat yang tinggal di Pulau Sumba itu memiliki kebiasaan membawa senjata tajam berjenis PARANG Kemana-mana?, bagi kalian yang belum tahu Pulau Sumba itu sendiri berada di PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR(NTT), Sumba adalah salah satu daerah di INDONESIA yang terkenal dengan alam dan adat istiadatnya yang unik. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah kebiasaan masyarakat di Sumba yang membawa senjata tajam atau PARANG ke mana-mana. Kebiasaan ini mungkin terlihat aneh bahkan tidak wajar karena bagi sebagian orang, terutama untuk mereka yang tinggal di kota-kota besar. Namun, bagi masyarakat di Sumba, membawa parang bukan hanya soal fungsi, tetapi juga soal budaya, tradisi, dan identitas.

Apa itu PARANG dan mengapa penting untuk masyarakat sumba?

 PARANG adalah sejenis senjata tajam yang memiliki bentuk seperti golok, di Sumba, PARANG memiliki banyak fungsi. PARANG biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti bekerja di ladang, membersihkan semak-semak, atau memotong kayu. Dalam kehidupan masyarakat Pedesaan yang dekat dengan alam, PARANG adalah alat yang sangat penting dekat untuk masyarakat Sumba

Namun, di luar fungsi praktisnya, parang memiliki makna yang mendalam untuk masyarakat Sumba. Bagi masyarakat Sumba, parang melambangkan kehormatan, tanggung jawab dan keberanian. Parag Juga dianggap sebagai simbol kedewasaan seorang laki-laki Sumba. Seorang laki-laki Sumba yang membawa PARANG ingin menunjukan bahwa dirinya itu terhormat dalam kehidupan dan dalam mempertahankan kehormatan keluarganya. 

PARANG dan tradisi leluhur

Kebiasaan membawa PARANG juga berkaitan erat dengan tradisi leluhur masyarakat Sumba. Dalam adat Sumba, PARANG seringkali digunakan dalam berbagai acara adat. Contohnya, dalam acara pemotongan hewan kurban untuk ritual adat atau perayaan tertentu, PARANG menjadi alat yang sangat penting bagi masyarakat Sumba. Selain itu, PARANG juga digunakan dalam upacara pernikahan atau penyelesaian konflik antarsuku.

Tradisi ini diwariskan dari generasi ke generasi.orang tua di Sumba biasanya mengajarkan anak-anak mereka tentang cara membawa atau cara menggunakan PARANG dengan bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun