Oh, seperti... Dunia... Ana yang punya...
Kepada istri tua... Kanda sayang padamu...
Oh, kepada... istri muda... i say I LOVE YOU...
Reff :
Istri tua merajuk, balik ke rumah istri muda...
Kalau dua-dua merajuk, Ana kawin tiga...
Mesti pandai membohong... mesti pandai temberang...
Oh, tetapi... jangan sampai... aih, pecah temberang...
film “Ayat-ayat Cinta” yang bercerita tentang poligaminya tokoh Fachri. Poligami yang terlihat indah, Namun tidak bisa menggambarkan konflik batin sang wanita,baik yang dimadu atau yang jadi madu.Seolah olah hanya masalah keridhoan menjalankan atau Ketundukkan yang sempurna terhadap syariat Allah atau Kecintaan mereka kepada Allah yang membuat mereka menerima seluruh syari’at Allah, termasuk syari’at poligami.
Nazhat Afza dan Khurshid Ahmad dalam bukunya “The Position Of Woman In Islam” poligami adalah solusi. Solusi ketika seorang suami itu memiliki hasrat seksual yang sangat tinggi, ketika jumlah wanita dalam suatu negeri lebih banyak dari laki-laki, atau ketika seorang lakilaki memiliki kekayaan yang berlampau. Memang ada laki-laki yang memiliki hasrat seksual yang tinggi, bila sang istri tidak dapat memuaskannya sedang suami tidak dapat menyalurkannya, maka ia akan mencari pelarian. Bila pelariannya adalah kepada yang halal maka tidak menjadi masalah.