Mohon tunggu...
Humaniora

Poligami dan Kebajingannya laki-laki

19 Oktober 2015   13:28 Diperbarui: 19 Oktober 2015   13:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Disitulah ada timbal balik atau simbiosis mutualisma,saling menguntungkan.Sang  wanita dapat pengayoman  kebutuhan ekonomi tercukupi,sebaliknya hasrat petualang sibocah tua nakal tersalurkan toh hidup hanya sekali.Saya terus berpikir ada apa dengan pranata moral yang melandasi tindakan setiap orang,dimana perkawinan dianggap sebagai belenggu .Kemauan bebas seseorang bukan berlandasankan pada etika agama lagi,tapi kepada pemecahan terhadap permasalahan yang praktis,tanpa melihat lagi alasn utama.

 

Tulisan ini bukan menjelaskan poligami,dan berpendapat boleh atau tidak.Tapi sebatas merasakan dari sudut kebengalan  laki-laki.Walaupun secara sudah banyak contoh buruk bahkan banyak nasehat tetapi nggak ngaruh.Kenikmatan terbesar dalan hidup adalh bila bisa  melakuakan hal yang orang lain tak bisa melakukan.

 

Cerita yang nyata aku dengar dari tetanggaku,punya istri dan anak satu,bekerja walaupun bisa dibilang hasil yang pas-pasan,kata orang jawa wong hanya bisa sawang sinawangan,menurut orang lain penak hidupnya tapi nggak tahu  yang sebenarnya.Singkat kata saat melakuakan aktifitas kerja sebagai pengatur dan penertiban kendaraan alias tukang parkir ,ada wanita yang hendak ke pasar dan memakirkan motornya.dengan cekatan dia memberi tempat yng kosong kepada wanita itu.Basa basi menanyakan mau beli apa ,dan nanya kok nggak diantar dengan suaminya,Dijawab tersipu memang belum bersuami.Hari pertama ketemu belum ada reaksi apa-apa,Entah disengaja atau tidak bertemu lagi dipakiran yang sama,rasanya sudah beda,semakin penasaran saja,biasa dia melancarkan jurus rayuan maut,akhirnya no HP,pin BB dia dapat.Mulailah Bbman dan kopi darat di suatu tempat yg romantis.Tak hanya sampai disitu .Bak kucing diberi ikan asin.”gile Ndro...betul betul mandi kucingdari ujung kaki sampai ke “Imronnya”,begitulah sensasi seks yang sudah dilakukan”Sudah kepalang tanggung...dan terjadilah perselingkuhan.

Melakukan ML adalah normal,begitupun hasrat/keinginan seks,seperti lapar ya harus makan tanpa memikirkan tindakan makan itu adalah dosa.Sudah birahi ingin ML normal,tapi disini ada kekangan kebebasan ML yang tentunya dari moral agama.Seks hanya boleh di institusi Pernikahan.Itu kata agama apaupun.Secara sadar pranata ini yang dilanggar,apakah merasa berdosa,saya ya...Tapi greget petualangan cinta ini terlalu besar hingga mengalahkan akal budi.

Manusia laki-laki tidak lepas dari 3 pusaran keinginan: tahta,harta dan wanita.itu kalau laki-laki kaya.Yang biasa-biasa saja hanya tahta atau harta atau wanita.Sepertinya yang paling mudah adalah mencari wanita.Bukan merendahkan wanita (aku pendukung persamaan gender lho).5 km dari rumahku ada studio Karaoke ++.PKnya bisa diajak negosiasi,4 KM dari rumahku ada salon ++,kapsternya bisa diacarakan. Gak salah bila dengan gagahnya sang laki-laki bilang “Lu jual,gue beli”

 

Berpoligami(paling tepat kalua Poligini) dibawah tangan,poligami karena yg sembunyi-sembunyi ini yang banyak terjadi dan diawali dengan perselingkuhan.Adaikan Tuhan dulu mengambil 2 tulang rusuk  Adam,dan dijadiakn 2 wanita,bisa jadi menjadi alasan yang sah. Alangkah indahnya(syair lagu TRIAD)

 

Aih... senangnya dalam hati... kalau beristri dua...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun