Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sepatu "Ngelotok" dan Kopi Klotok: Sebuah Cerita Liburan Nataru Berbekal Tiket Kereta Seratusan Ribu

15 Januari 2025   15:50 Diperbarui: 15 Januari 2025   18:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Secangkir kopi klotok (dokumen pribadi)

Kereta meninggalkan Stasiun Gambir (dokumen pribadi)
Kereta meninggalkan Stasiun Gambir (dokumen pribadi)

Tepat jam 7 pagi, Argo Muriaku meninggalkan Stasiun Gambir. Aku duduk di kursi dekat jendela, tempat yang selalu aku idamkan setiap kali naik kereta. Dari sini, pemandangan dunia luar tampak begitu mempesona, seperti lukisan hidup yang berubah setiap detiknya.

Pemandangan perkotaan Jakarta berganti dengan pemukiman warga dan lanskap sawah yang hijau. Tak kalah menariknya, aku bisa melihat laut pesisir utara. Hingga akhirnya Argo Muria tiba di Stasiun Tawang jam 12 siang.

Pemandangan Laut Jawa dari dalam kereta (dokumen pribadi)
Pemandangan Laut Jawa dari dalam kereta (dokumen pribadi)
Dari Stasiun Tawang, aku naik bus TransSemarang menuju Terminal Terboyo. Dari terminal aku melanjutkan perjalanan dengan bus antarkota menuju Pati, kampung halamanku.

Hujan turun hampir setiap hari pada bulan Desember dan Januari. Aku lebih banyak menikmati waktu di dalam rumah. Atau sesekali ngobrol dengan para tetangga di warung Bu Lik di depan rumah.

Sore itu, cuaca cukup cerah. Waktu yang tepat untuk keluar rumah, jogging sambil menikmati suasana kota Pati.

Kupakai sepatuku, lalu beranjak meninggalkan rumah. Kurang dari 10 menit, aku telah tiba di alun-alun kota. Tempat ini sering dipakai oleh warga untuk berolahraga, setiap pagi dan sore.

Wah, sol sepatuku ngelotok (dokumen pribadi)
Wah, sol sepatuku ngelotok (dokumen pribadi)

Aku bersemangat mengelilingi alun-alun. Baru satu putaran, tiba-tiba aku merasakan ada yang aneh di bawah kakiku. Aku menengok ke bawah sambil mengangkat kaki kananku. Wah, sol sepatuku ngelotok!

Aku menghela napas panjang. Rencana untuk menyelesaikan jogging hari itu sepertinya terganggu.

Dengan sepatu yang rusak, aku berjalan pulang sambil tetap menikmati suasana sore. Kebetulan ada dua kedai kopi yang baru buka. Saat mudik lebaran sebelumnya, kedua tempat ini belum ada. Menariknya, kedua tempat ngopi ini menggunakan nama kopi klotok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun