Salah satu strategi utama Air Asia dalam menyediakan tiket murah adalah dengan menerapkan model bisnis penerbangan berbiaya rendah (low-cost carrier). Model ini mengutamakan efisiensi operasional, seperti penggunaan satu jenis pesawat untuk mengurangi biaya perawatan dan pelatihan, serta memaksimalkan penggunaan pesawat dengan jadwal penerbangan yang padat.
Selain itu, Air Asia juga menawarkan layanan tambahan seperti bagasi, makanan, dan pilihan kursi dengan biaya tambahan. Sehingga, penumpang hanya membayar untuk layanan yang mereka butuhkan.
Kesuksesan Air Asia memberikan dampak positif bagi industri pariwisata di wilayah Asia Tenggara. Selain itu, juga membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk menikmati perjalanan udara dengan harga yang terjangkau.
Model bisnis low-cost carrier ini juga dilakukan oleh maskapai Indonesia yaitu Lion Air, meskipun belum sesukses Air Asia. Lion Air memanfaatkan pesawat dengan kapasitas besar dan frekuensi penerbangan yang tinggi untuk menekan biaya operasional
Namun, harga tiket yang murah bukan berarti tanpa tantangan. Lion Air sering kali harus menghadapi kritik terkait ketepatan waktu penerbangan dan kualitas layanan pelanggan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H