Hampir sejam aku di peron Stasiun Cisauk. Kereta jurusan Tanah Abang sudah beberapa kali datang dan pergi, tapi aku enggan untuk naik. Â
Aku tak masuk kerja hari ini. Sakit jadi alasan yang aku sampaikan ke bos. Padahal, aku bangun kesiangan gara-gara habis begadang nonton Euro 2024.
Tapi seharian di rumah saja terasa membosankan bagiku. Makanya, aku mau ke Jakarta saja, meski belum jelas mau ke mana dan mau apa.
Di bangku peron aku duduk sambil scoll layar hape. Berita kemenangan Spanyol atas Perancis ramai di media sosial. Tapi yang aku benci, selalu saja ada netizen yang komentar tentang Ronaldo. Padahal, Portugal sudah masuk kotak.
Satu kereta datang lagi. Aku masuk ke gerbong lalu duduk di kursi. Aku lanjut scroll hape. Prediksi Inggris lawan Belanda juga ramai dibahas.
Belanda favoritku. Pemain favoritku Cody Gakpo. Dia ada di urutan teratas pencetak gol terbanyak. Lawan Inggris nanti, aku yakin Gakpo bakal bikin gol.
Aku yakin Belanda bakal menang lawan Inggris, lalu ketemu Spanyol di final. Ini kesempatan buat Belanda untuk balas dendam atas kekalahan di Piala Dunia 2010.
Aku ingat final empat belas tahun lalu di Afrika itu. Pertandingan berjalan keras sejak awal dan diwarnai hujan kartu. Iniesta akhirnya membuat satu-satunya gol dan Spanyol jadi juara.
Kereta tiba di Kebayoran. Aku turun, dan masih belum tahu mau lanjut ke mana.
Tiba-tiba aku teringat Robi, teman sekampung dari Semarang yang kerja di Jakarta. Kutelepon dia saja, siapa tahu aku bisa mampir sebentar sore ini ke rumahnya.