Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tokoh-tokoh Besar Dunia yang Lahir dari Pendidikan Nonformal

8 Juli 2024   16:14 Diperbarui: 8 Juli 2024   16:24 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Tokoh lain yang lahir dari pendidikan nonformal adalah Steve Jobs. Pendiri Apple Inc. ini dikenal sering tidak mengikuti aturan konvensional, baik dalam pendidikan maupun dalam bisnis.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Jobs sempat kuliah di Reed College tetapi keluar setelah satu semester. Meskipun demikian, ia tetap mengikuti beberapa kelas yang diminatinya, seperti kelas kaligrafi, yang nantinya sangat mempengaruhi desain produk Apple.

Jobs belajar banyak dari pengalaman langsung dan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut membawanya menjadi salah satu inovator teknologi paling berpengaruh di dunia.

Ketiga tokoh ini menunjukkan bahwa pendidikan nonformal bukanlah hambatan, melainkan bisa menjadi jalan alternatif menuju kesuksesan. Kreativitas, ketekunan, dan lingkungan yang mendukung memungkinkan individu-individu ini untuk mengembangkan bakat dan kemampuan mereka, meskipun di luar jalur pendidikan formal yang konvensional.

Tantangan Pendidikan Nonformal Indonesia

Pendidikan nonformal di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam upaya beradaptasi dan bersaing di kancah global. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses dan keterjangkauan. Banyak program pendidikan nonformal yang belum menjangkau daerah-daerah terpencil, di mana infrastruktur pendidikan masih minim.

Selain itu, biaya yang dibebankan kepada peserta didik dalam beberapa program nonformal sering kali menjadi hambatan bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Akibatnya, kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan standar global menjadi terbatas.

Tantangan lainnya adalah kurangnya pengakuan dan sertifikasi formal terhadap pendidikan nonformal. Meski banyak program yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja, sering kali lulusan dari jalur nonformal kesulitan mendapatkan pengakuan yang setara dengan lulusan pendidikan formal.

Hal ini dapat mempengaruhi peluang kerja dan mobilitas sosial mereka di tingkat nasional maupun internasional. Standarisasi dan sertifikasi yang diakui oleh badan-badan internasional menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing lulusan pendidikan nonformal.

Selain itu, tantangan dalam hal kualitas pengajaran dan kurikulum juga perlu diperhatikan. Program pendidikan nonformal sering kali kekurangan tenaga pengajar yang terampil dan berpengalaman, serta kurikulum yang tidak selalu sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri global.

Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya investasi yang lebih besar dalam pelatihan tenaga pengajar, pengembangan kurikulum yang relevan, serta kolaborasi dengan industri dan lembaga internasional. Dengan demikian, pendidikan nonformal di Indonesia dapat menjadi lebih adaptif, inovatif, dan mampu bersaing dalam pasar global yang semakin kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun