Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

KLa Project dengan Lagu-Lagu Romantis dan Puitis

6 Juli 2024   15:34 Diperbarui: 6 Juli 2024   15:47 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulang ke kotamu ada setangkup haru dalam rindu. Bulan merah jambu luruh di kotamu. Setetes embun di daun lamban bergulir.

Ya, benar. Penggemar musik tanah air pada era 80-an dan  90-an tentunya mengenal tiga kalimat di atas. Ketiganya adalah kalimat awal dari 3 lagu milik KLa Project yang berjudul Yogyakarta, Tak Bisa ke Lain Hati, dan Terpurukku di Sini.

Siapa tak kenal dengan KLa Project? Band legendaris Indonesia ini dikenal dengan lagu-lagu romantis dan puitisnya.

Dibentuk pada tahun 1988, KLa Project terdiri dari Katon Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhani. Nama KLa diperoleh dari inisial personel band ini. Penggunaan huruf "A" kecil bertujuan untuk menandakan adanya 2 personel yang memiliki inisial tersebut.

KLa Project mengusung musik yang menggabungkan unsur pop, rock, dan balada. Band ini memberi warna segar di tengah kebanyakan lagu pop 80-an yang cenderung menye-menye dan cengeng.

Lirik lagu yang mendalam dan menyentuh hati telah menjadikan KLa Project sebagai salah satu ikon musik Indonesia. Banyak lagu KLa Project yang akan selalu dikenang karena keindahan liriknya. Yogyakarta, Tak Bisa ke Lain Hati, dan Terpurukku di Sini adalah tiga di antara sekian banyak lagu indah itu.

Yogyakarta

Salah satu lagu romantis puitis yang terkenal dari KLa Project adalah "Yogyakarta". Lagu ini ada di album kedua berjudul "Kedua" yang dirilis pada tahun 1990.

Yogyakarta ini tidak hanya memikat pendengarnya dengan melodi yang indah, tetapi juga dengan lirik yang menggambarkan kerinduan dan keindahan kota Yogyakarta.

Dalam lagu ini, Katon Bagaskara berhasil mengungkapkan perasaan cinta dan nostalgia dengan cara yang sangat elegan dan puitis. Penggunaan kata-kata yang indah dan metafora yang mendalam membuat pendengar dapat merasakan emosi yang kuat dan terhubung dengan cerita yang disampaikan.

Bagian verse atau bait dari lagu ini membuka cerita dengan penggambaran suasana kota Yogyakarta yang penuh kenangan. Liriknya mengandung deskripsi yang kaya tentang keindahan kota ini, seperti suasana malam dan kehangatan masyarakatnya.

Lirik "Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu" menggambarkan rasa kangen dan kerinduan yang mendalam terhadap kota tersebut.

Sementara bagian chorus yang menjadi puncak emosional dari lagu ini memiliki melodi yang sangat catchy dan lirik yang mudah diingat. Chorus lagu Yogyakarta mengundang pendengar untuk ikut bernyanyi bersama.

"Musisi jalanan mulai beraksi, seiring laraku kehilanganmu"

Tak Bisa ke Lain Hati

Lagu Tak Bisa Ke Lain Hati ada dalam album ketiga yang bertajuk "Pasir Putih", yang dirilis pada tahun 1992.

Frasa "bulan merah jambu" menjadi metafora yang sangat indah pada awal lirik lagu. Tak Bisa ke Lain Hati mengisahkan tentang kesetiaan dan ketulusan cinta, meskipun berbagai godaan datang menghampiri.

Melalui liriknya yang puitis dan mendalam, lagu ini mampu menyentuh hati pendengarnya dan membangkitkan perasaan nostalgia bagi banyak orang.

Tak Bisa ke Lain Hati menyampaikan pesan universal tentang cinta yang tulus dan abadi. Hingga kini, lagu ini masih sering diputar dan dinyanyikan sekaligus membuktikan bahwa keindahannya mampu bertahan melintasi waktu.

Terpurukku di Sini

Lagu Terpurukku di Sini ada di album keempat berjudul "Ungu", yang dirilis pada tahun 1994. Album ini merupakan album pertama tanpa Ari.

Sama seperti lagu-lagu KLa Project yang lain, lagu ini juga memiliki lirik indah. Namun, alunan terompet menjadi bagian paling khas dari lagu ini.

Pada bagian awal atau intro, lengkingan terompet yang berakhir nada tinggi menjadi sebuah simbol sebuah jeritan hati. Kemudian, bagian berikutnya diisi oleh suara vokal dengan nada rendah.

"Setetes embun di daun, lamban bergulir. Ketika jatuh ke tanah, terserap musnah."

Suara terompet benar-benar memberikan sentuhan magis yang mampu menggugah perasaan. Terompet yang dimainkan mampu menambahkan dimensi baru pada lagu ini.

Masih banyak lagu indah dan puitis lainnya dari KLa Project. Band ini memberikan warna tersendiri bagi dunia musik Indonesia, dan lagu-lagunya akan terus dikenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun