Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Habis 4 Sehat 5 Sempurna Terbitlah Food Combining

2 Juli 2024   17:35 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:13 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip utama dari food combining adalah tidak menggabungkan karbohidrat dan protein dalam satu kali makan. Tindakan tersebut dianggap dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan.

Misalnya, protein dan karbohidrat sebaiknya tidak dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan karena membutuhkan enzim pencernaan yang berbeda. Sebaliknya, sayuran non-tepung dapat dikombinasikan dengan hampir semua jenis makanan.

Prinsip ini juga menekankan pentingnya mengonsumsi buah-buahan secara terpisah, idealnya pada pagi hari atau sebagai camilan antara waktu makan.

Kita tak perlu bingung tentang konsep mana yang sebaiknya dilakukan: 4 sehat 5 sempurna, gizi seimbang, atau food combining. Menggabungkan ketiga konsep ini bisa menjadi tantangan. Namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan.

Misalnya, kita bisa mengikuti prinsip 4 sehat 5 sempurna dengan memastikan setiap kali makan terdapat unsur makanan pokok, lauk-pauk, sayur, dan buah, tetapi tetap memperhatikan gizi seimbang serta kombinasi makanan yang dianjurkan oleh food combining.

Sebagai contoh, kita bisa mengonsumsi nasi (makanan pokok) dengan sayur dan buah dalam satu kali makan, dan mengonsumsi protein seperti ikan atau ayam di waktu makan yang terpisah. Dengan cara ini, kita bisa mendapatkan manfaat dari pendekatan tersebut, yakni pencernaan yang lebih baik dan asupan gizi yang seimbang.

Mungkin akan ada pertanyaan yang muncul, apakah mengikuti pola makan seperti ini membutuhkan biaya yang tinggi? Kenyataannya tidak harus demikian.

Dengan sedikit perencanaan dan kreativitas, konsep tersebut bisa dilakukan dengan anggaran yang terjangkau.

Pertama, fokuslah pada bahan-bahan lokal dan musiman. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang tersedia di pasar tradisional biasanya lebih murah dibandingkan dengan yang dijual di supermarket. 

Di Indonesia, bayam, kangkung, dan pepaya adalah contoh bahan yang murah dan mudah ditemukan. Menggabungkan sayuran hijau dengan biji-bijian seperti nasi merah bisa menghasilkan makanan yang seimbang dan bergizi.

Kedua, bijaksana dalam memilih sumber protein. Telur, tahu, dan tempe adalah sumber protein yang terjangkau dan mudah diolah. Mengkombinasikan protein dari sumber nabati dengan karbohidrat kompleks seperti ubi atau jagung dapat meningkatkan kualitas nutrisi dalam makanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun