Di akhir cerita, para pejuang tanah air berhasil memenangkan peperangan. Pertunjukan apik selama 5 menit ini cukup menarik perhatian para pengunjung.
Pukul 14.55, sekelompok anak ikut menghibur pengunjung. Lima pemain pencak silat tersebut memeragakan keterampilan bela diri, diiringi alunan suara musik tradisional.
Usai pertunjukan beladiri, ada waktu jeda yang lumayan lama. Ketika waktu menunjukkan pukul 15.30, belum ada tanda-tanda kedatangan rombongan warga Baduy.
Melalui pelantang suara, MC acara memberikan informasi sudah sampai mana rombongan seba berada. Para pengunjung pun bersabar menunggu.
Pukul 15.50 iring-iringan Seba Baduy tiba di alun-alun Rangkasbitung. Dengan berjalan kaki mereka masuk ke jalan di sisi utara alun-alun.
Mereka kemudian berbelok ke sisi timur, dan berbelok lagi ke sisi selatan sebelum akhirnya masuk ke pendopo Bupati Lebak.
Ribuan warga Baduy ini terlihat begitu tenang dan berwibawa berjalan menuju pendopo. Sebagian besar mereka mengenakan pakaian berwarna hitam. Sementara, beberapa saja mengenakan pakaian berwarna putih.
Karena terbatasnya tempat di pendopo Bupati Lebak, tak banyak pengunjung yang bisa masuk ke area tersebut. Saya menunggu beberapa menit untuk bisa masuk, bergantian dengan pengunjung lainnya.
Pendopo Bupati Lebak ini dikelilingi beberapa pohon trembesi berukuran besar. Rimbunnya kanopi daun trembesi membuat suasana begitu adem.