Beragam kegiatan ikut menyemarakkan acara Seba Baduy 2024 ini. Mulai dari pameran UMKM, tampilan kesenian, permainan tradisional, hingga bincang budaya.
Di sudut timur-selatan alun-alun, beberapa anak terlihat bergembira memainkan permainan tradisional seperti egrang dan sandal tandem (sepasang sandal kayu berukuran panjang yang bisa digunakan dua orang atau lebih).
Tak hanya anak-anak, beberapa orang dewasa juga ikut memainkan permainan ini. Seorang ibu yang mengenakan pakaian berwarna biru tua dan jilbab berwarna merah tua terlihat begitu mahir dan bersemangat menggunakan egrang bambu.
Bersebelahan dengan titik permainan tradisional ini, ada sekelompok pemain musik tradisional berkostum serba hitam. Mereka tengah melakukan gladi resik untuk menyambut rombongan seba yang akan datang beberapa saat kemudian.
Di jalan sebelah timur alun-alun di depan Perpustakaan Saiidjah Adinda dan Museum Multatuli, sekelompok orang lainnya dengan pakaian hitam juga melakukan gladi bersih. Mereka berdiri di kedua sisi jalan raya sambil memegang bambu berukuran panjang.
Para pengunjung ramai memadati alun-alun Rangkasbitung ini. Para penjual makanan dan minuman juga ikut bersemangat menjajajakan barang dagangannya.
Pukul 14.30, sebuah pertunjukan kesenian hadir memeriahkan acara seba. Kesenian ini dipersembahkan oleh pemerintah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Â
Sebagian seniman ini memainkan tarian dengan mengenakan kostum tradisional. Sebagian lagi mengenakan kostum tentara Belanda, lengkap dengan senapannya.
Tarian tersebut menceritakan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Sayangnya, ada seorang bumiputera yang justru menjadi pengkhianat dan bergabung membela penjajah.