Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pembuatan Musik dan Permasalahan Hak Cipta

9 Januari 2024   15:50 Diperbarui: 15 Januari 2024   15:04 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DJ David Guetta (Sumber gambar: kompas.com)

Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam industri musik telah membawa revolusi dalam cara musik dikembangkan dan diproduksi. AI memungkinkan musisi untuk menciptakan musik yang lebih kreatif dan lebih menarik.

Seorang disjoki (DJ) kenamaan David Guetta juga pernah menggunakan teknologi AI. Ia menambahkan vokal dengan gaya Eminem ke salah satu lagunya pada tahun 2023 lalu. Dengan menggunakan dua situs AI, Guetta membuat lirik dan rap dengan gaya Eminem dalam sebuah pertunjukan live.

Guetta sendiri mengaku tidak akan merilis lagu tersebut secara komersial. Namun, ia menilai ke depannya akan banyak musisi menggunakan AI.

Tahun 2023 lalu dunia musik juga sempat heboh ketika sebuah lagu ciptaan AI mengincar untuk masuk nominasi di Grammy Awards 2024. Namun, pihak Grammy menyebut bahwa nominasi atau penghargaan tidak akan diberikan baik kepada lagu ciptaan AI maupun orang-orang  yang mendorong AI.

Lagu yang dimaksud tersebut berjudul Heart on My Sleeve. Lagu ini disusun oleh seorang anonimus yang mengidentifikasi dirinya dengan julukan Ghostwriter. Heart on My Sleeve disusun oleh Ghostwriter dengan memanfaatkan AI untuk mengisi vokal dengan suara rapper Drake dan The Weeknd.

Ghostwriter sendiri terus produktif menyusun lagu-lagu dengan bantuan AI. Ia memanfaatkan AI untuk mengisi vokal dengan suara Drake, Lil Wayne, Travis Scott, The Weeknd, dan lainnya. Lagu-lagu tersebut bisa dinikmati di kanal Youtube Ghostwriter. (@officialghostwriter977).

Dalam profilnya, Ghostwriter mengaku bahwa saat ini ia tidak bisa mengambil keuntungan dari musik AI tersebut.  "I'm unable to distribute and profit from my Al music at the time, so feel free to donate to show your support," tulisnya pada bio akun miliknya.

Ghostwriter menciptakan musik dengan bantuan AI (Sumber gambar: profil akun Youtube Ghostwriter)
Ghostwriter menciptakan musik dengan bantuan AI (Sumber gambar: profil akun Youtube Ghostwriter)

Sebagian besar orang, khususnya anak muda terbiasa memanfaatkan platform musik digital, seperti Spotify. Platform tersebut menggunakan algoritma machine learning (AML) yang disematkan pada akun user melalui pengalamannya mendengarkan dan memutar lagu.

AML ini merangkum semua aktivitas user ketika memilih dan mendengar lagu. Seperti lagu apa yang diputar, pada bagian mana lagu (lirik, melodi) itu sering diulang-ulang oleh user, lagu apa saja yang disematkan ke playlist, dan lainnya. AML merangkum semuanya menjadi metadata, kemudian AML akan mencari lagu-lagu lain yang serupa dan merekomendasikan kepada user tersebut.

AI yang pada awalnya digunakan untuk memanjakan pengguna layanan musik streaming, saat ini dinilai telah melampaui batas. Setiap orang tidak lagi hanya mendengarkan, tetapi dapat membuat karakter dan genre musik yang disukai.

Pemanfaatan AI telah menghasilkan ide-ide musik yang unik dan kreatif dengan cepat dan mudah. AI dapat menggali inspirasi dari berbagai sumber, kemudian menciptakan kombinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ada beberapa alat dan perangkat lunak berbasis AI yang bisa digunakan oleh orang awam sekalipun dalam pengembangan musik. Berikut adalah beberapa contoh populer:

Amper Music, yaitu sebuah platform yang memungkinkan untuk membuat musik dengan AI. Ada pilihan genre, suasana hati, dan durasi musik yang diinginkan, dan AI akan menghasilkan musik yang sesuai pilihan tersebut.

Flow Machines, yaitu perangkat lunak yang dapat membantu menciptakan musik dengan AI. Terdapat pengaturan preferensi musik, seperti genre dan instrumen, dan AI akan menghasilkan musik yang sesuai preferensi ini.

Magenta, yaitu perpustakaan AI yang dikembangkan oleh Google untuk pengembangan musik dan seni. Perpustakaan ini menyediakan berbagai algoritma dan model AI yang dapat digunakan dalam pengembangan musik.

Tentunya masih banyak lagi musik generator dengan bantuan AI. Seperti AIVA, Soundful, Ecrett Music, Soundraw, Amadeus Code, MuseNet, dan yang lainnya.

Penggunaan AI dalam pengembangan musik akan semakin meningkat. Namun, ada tantangan dan keterbatasan yang perlu diperhatikan.

Pertama, kehilangan sentuhan manusia. AI memang dapat menghasilkan musik yang menarik. Namun, keunikan dan sentuhan personal yang dibawa oleh manusia tetaplah penting. Penggunaan AI harus dilakukan dengan bijak untuk memastikan bahwa manusia tetap terlibat dalam proses pengembangan musik.

Kedua, keterbatasan kreativitas AI. Kreativitasnya masih terbatas pada data dan algoritma yang telah diberikan. AI mungkin tidak dapat menghasilkan inovasi yang sama dengan manusia.

Ketiga, etika penggunaan AI. Penggunaan AI dalam pengembangan musik juga memunculkan pertanyaan etika misalnya terkait hak cipta.

Kita tentunya sependapat jika perlindungan hukum harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa hak cipta dan kepemilikan dihormati. Namun, jika satu karya musik tercipta lewat AI, kepada siapa hak cipta (copyright ownership) itu disematkan, apakah kepada penggunanya (user) atau kepada teknologi AI-nya?

Apa yang terjadi di dunia musik internasional terkait musik dan AI perlu mendapatkan perhatian juga oleh pemerintah di negara kita. Pemerintah Indonesia sendiri tengah menyiapkan peraturan presiden (perpres) untuk mengatur pemanfaatan teknologi AI secara umum di Indonesia. Wamenkominfo Nezar Patria menyampaikan, penyusunan perpres terkait AI sangat penting agar Indonesia memiliki regulasi yang kuat dan komprehensif dalam mengatur pemanfaatan AI.

Apakah perpres ini akan menjawab juga permasalahan terkait hak cipta musik dengan bantuan AI? Semoga saja demikian!

Referensi: (1), (2), (3), (4)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun