Jakarta International Vape Exhibition (JIVE) 2022 baru saja dilaksanakan di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada tanggal 28-29 Mei 2022 lalu. JIVE 2022 berlangsung sukses dan dihadiri oleh banyak pengunjung.Â
Acara ini melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari  brand liquid, vaper, komunitas hingga asosiasi. Banyak produsen vape dari negara-negara lain seperti Inggris, China, Malaysia, dan negara-negara Asia yang lainnya turut hadir pada JIVE 2022 ini.
Salah satu anak usaha dari Group J99, yaitu 99 Vape, menjadi sponsor utama gelaran JIVE 2022. Group J99 sendiri merupakan induk perusahaan yang menaungi banyak bisnis, seperti MS Glow (produk skincare), J99 Vape (produk vape), dan lainnya.
J99 Vape merupakan perusahaan berskala nasional yang bergerak di dalam bisnis vape. Keterlibatan J99 Vape dalam gelaran JIVE 2022 tersebut sebagai bentuk dukungan untuk menunjukkan bahwa Indonesia sebagai salah satu pemain utama dan barometer industri vape dunia.
Sebagai produsen vape, 99 Vape memiliki harapan agar acara seperti JIVE 2022 ini mampu untuk membangkitkan kembali industri UMKM terutama yang bergerak di bidang vape yang sempat mengalami kelesuan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.Â
VP Group J99 Vape Rhomedal Aquino mengungkapkan harapannya agar event JIVE bisa menjadi batu loncatan dan booster bagi UMKM dan pegiat vape untuk meningkatkan bisnis dan perkembangan industri vape.Â
Industri vape merupakan salah satu industri terus berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Industri ini telah menyediakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), pada tahun 2020 lalu setidaknya ada 50.000 orang yang secara langsung bekerja di vape di Indonesia.
Jumlah tersebut belum termasuk tenaga kerja yang bekerja di berbagai toko retail. APVI memperkirakan setidaknya ada 3.500 toko retail yang tersebar di seluruh Indonesia, di mana 2.300 di antaranya berada di pulau Jawa. Sementara sisanya tersebar di berbagai pulau lainnya.
Meningkatnya penggunaan vape di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah rasa yang sangat variatif, seperti rasa buah-buahan sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi anak muda yang tinggal di kota-kota besar.Â
Industri vape bisa dikatakan sebagai industri yang tergolong baru di Indonesia. Di tanah air, industri ini baru berkembang setidaknya sejak tahun 2017. Namun demikian, industri ini memiliki perkembangan yang cukup pesat.Â
Pengguna vape di Indonesia pada tahun 2017 berjumlah 900.000 pengguna. Selanjutnya naik menjadi 1,2 juta pengguna pada tahun 2019 dan 2,2 juta pengguna pada tahun 2020.
Sementara itu, jumlah pendapatan negara yang disumbangkan oleh industri vape cukup besar. Hal ini terlihat dari penerimaan cukai dari hasil pengolahan tembakau dan lainnya (HPTL) yang naik 588 persen dari Rp 98,87 miliar pada 2018 menjadi Rp 680,36 miliar pada 2020.
Daya beli masyarakat yang sempat mengalami penurunan sebagai dampak pandemi Covid-19 juga memberikan pengaruh terhadap menurunnya penjualan vape sepanjang tahun 2020 dan 2021. Namun APVI optimis kinerja industri vape kembali bangkit di tahun 2022 ini.
Sejak bulan Oktober 2021, penjualan di toko-toko sudah mulai menunjukkan terjadinya peningkatan. Ini menjadi tanda jika market mulai rebound. Perbaikan daya beli dan pelonggaran kegiatan masyarakat yang berkesinambungan disinyalir bakal mendukung pemulihan berbagai sektor, termasuk industri vape.
Suksesnya JIVE 2022 yang dilaksanakan bulan Mei 2022 lalu menjadi cermin bangkitnya industri vape di tanah air. Dengan antusiasme pengunjung yang tinggi tersebut, sangat beralasan jika JIVE diharapkan bisa menjadi acara tahunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H