Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berkat JNE, Harum Kopi Jrahi Terus Tersebar ke Seluruh Negeri

31 Januari 2022   20:51 Diperbarui: 31 Januari 2022   21:07 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket kopi Jrahi yang dikirim via JNE (dokumen pribadi)

Sebagai contoh kopi robusta wine. Produk ini dihasilkan dari kopi jenis robusta petik merah pilihan. Kemudian difermentasi selama 40-50 hari yang selanjutnya diroasting dengan mesin modern, disimpan (resting), dan dikemas dalam bentuk bubuk kopi. Robusta wine ini memiliki aroma segar dan harum seperti anggur (wine), serta rasa cenderung pahit khas robusta.

Kemudian kopi peaberry/lanang natural yang dihasilkan dari jenis robusta petik merah yang dipilih biji tunggalnya (kopi lanang). Selanjutnya diproses secara natural, diolah di mesin roasting modern, disimpan (resting), dan dikemas dalam bentuk bubuk. Rasa kopi ini pahit khas robusta, dan kandungan kafeinnya paling tinggi dari varian lainnya.

Atau kopi liberika/kopi nangka natural yang cenderung terasa pahit dengan keasaman yang rendah. Produk ini berasal dari kopi jenis liberika petik merah pilihan. Kemudian diproses secara alami, diroasting dengan mesin modern, disimpan (resting), dan dikemas dalam bentuk bubuk.

Aan mengaku bahwa produknya tak hanya dipasarkan di sekitar Pati saja, tetapi juga hingga luar pulau Jawa seperti ke Maluku. Untuk pengiriman produk, Aan menggunakan layanan JNE.

"Kurir JNE itu ramah dan bertanggung jawab. Selain itu, JNE juga bisa pick up atau menjemput barang yang ada di Jrahi setiap hari. Jadi, saya bisa menghemat waktu."

Hal tersebut diakui Aan sangat membantu bisnisnya. Mengingat lokasi Jrahi sendiri yang berada jauh di lereng gunung, sementara kantor JNE atau jasa ekspedisi lain terdekat berada di luar Kecamatan Gunungwungkal, seperti di Kecamatan Tayu atau Margoyoso yang jaraknya bisa mencapai 20-30 kilometer dari Jrahi.

Setelah satu tahun merintis bisnis, UMKM Kopi Kampoeng Jrahi dipaksa menghadapi badai karena terjadi pandemi di tahun 2020. Tutupnya kafe-kafe kopi di bulan-bulan awal PSBB tentu saja berdampak terhadap usaha UMKM Kopi Kampoeng Jrahi. Beruntung kemudian keadaan bisa membaik, sehingga bisnis Kopi Jrahi mulai menggeliat kembali.

Selama menjalankan binisnya, Aan juga terbantu oleh pemerintah Kabupaten Pati. Berbagai pelatihan dan kemudahan dialakukan oleh dinas terkait seperti pelatihan pembuatan produk yang baik, pemasaran, perijinan usaha, sertifikasi halal, dan lainnya. Hal tersebut tentu sangat membantu UMKM-UMKM yang ada di Pati, seperti Kopi Kampoeng Jrahi milik Aan.

Aan sendiri memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran produknya. Seperti melalui Instagram dengan akun @kopikampoengjrahi untuk memperluas jangkauan bisnisnya.

Selama setengah jam lebih Aan membagikan pengalamannya. Setelah menghabiskan kopi tubruk, aku pun pamit. Tak lupa aku membeli sebungkus kopi Jrahi Robusta untuk dibawa pulang.

Segelas kopi Jrahi (dokumen pribadi)
Segelas kopi Jrahi (dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun