Ketiga, tantangan sosial. Even berskala besar memiliki dampak bagi masyarakat lokal. PON Papua bisa memberi dampak positif bagi masyarakat, pelaku budaya dan pariwisata, UMKM, dan pelaku bisnis lain di Papua. Namun dengan adanya pandemi yang belum usai, perlu kerja keras untuk mengatur bagaimana agar masyarakat Papua bisa berpartisipasi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Terakhir, tantangan prestasi. PON XX bukan hanya sebagai ajang untuk menentukan provinsi mana yang paling banyak meraup medali. Lebih dari itu, PON Papua mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang nantinya bisa mengharumkan nama Indonesia di level regional hingga internasional.
Bukan perkara mudah, namun tidak berarti tak mungkin dilakukan. Perlu kerja keras dan dukungan dari semua pihak. Sebesar apa pun tantangan yang dihadapi, optimisme harus kita miliki.
Keberhasilan menjawab setiap tantangan tersebut akan menjadikan PON Papua sebagai mentari harapan baru dari timur. Jika PON I berhasil menjadi ajang untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia benar-benar ada, maka suksesnya PON XX akan membuktikan bahwa Indonesia bisa melaksanakan even olahraga besar di tengah pandemi.
Lebih dari itu, PON XX menjadi mentari harapan dari timur, di mana akan lahir putra-putri bangsa berprestasi dunia. Kita semua harus optimis akan ada Rully, Lisa, Boaz baru yang muncul dari PON Papua ini. Kita pasti bisa meraih lagi medali emas sepakbola dan menjadi juara umum di Asia Tenggara, dan bisa berbicara lebih banyak di level Asia dan dunia.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H