Podkaest Sang. Pertama kali saya mendengar nama ini sekitar November 2020 lalu. Waktu itu Kaesang Pangarep, putra dari Presiden Joko Widodo menanggapi pertanyaan seputar debat pemilihan walikota Surakarta yang melibatkan kakaknya, Gibran. "Mending nonton Podkaest Sang aja," begitu kata Kaesang dalam cuitan di akun Twitternya.
Pernyataan Kaesang tersebut hanya sepintas lalu saja bagi saya. Saya anggap jawaban tersebut adalah cara Kaesang untuk tidak mau cawe-cawe atau ikut campur dalam politik. Jawaban yang terkesan santuy tersebut memang bisa dimaklumi, karena begitulah karakter Kaesang. Santai dan suka humor.
Kemudian di pertengahan Februari 2021 saya tengah membuka Genfix, salah satu local platform streaming online. Ada beberapa program tayangan seperti film dan lainnya yang muncul di halaman muka. Salah satunya adalah Podkaest Sang, sebuah tayangan serial original di Genflix. Sudah ada belasan episode yang ditayangkan, dan episode baru rilis setiap Jumat.
Sekilas, Podkaest Sang ini seperti program talkshow pada umumnya. Namun setelah menonton beberapa edisi yang ditayangkan di Genflix, ternyata banyak hal menarik yang membuat Podkaest Sang ini lebih dari acara talkshow biasa.
Ngobrol Santuy Berfaedah di Podkaest Sang
Kaesang menjadi host di acara Podkaest Sang. Settingnya cukup sederhana, berupa sebuah gerobak UMKM yang biasanya kita lihat ada di emperan toko atau minimarket. Kaesang duduk di belakang gerobak. Sedangkan narasumber berada di depannya.
Dengan gayanya yang santai, Kaesang berbincang dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber. Setiap episode menghadiran narasumber berbeda, namun semuanya adalah pelaku UMKM yang berhasil menjalankan bisnisnya di tengah pandemi.
Perbincangan antara Kaesang dan narasumber di acara tersebut tak ubahnya seperti obrolan a la angkringan atau warung kopi saja. Santai dan akrab. Meskipun demikian, banyak hal-hal berfaedah yang bisa penonton ambil dari perbincangan tersebut. Saya akan menceritakan hal-hal positif tersebut untuk teman-teman kompasianer.
Jeli Melihat Kesempatan di Tengah Kesempitan
Pandemi yang terjadi sejak tahun 2020 lalu banyak memberi dampak terhadap masyarakat. Salah satu yang terlihat yaitu di sektor ekonomi. Banyak perusahaan yang melakukan efisiensi operasionalnya, hingga mengurangi jumlah personil. Karyawan dirumahkan, dan tak sedikit yang diberhentikan. Kondisi ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang menurun.
Namun di tengah kondisi yang berat tersebut, selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan. Ada seorang pelaku usaha yang jeli menangkap peluang di tengah kondisi berat yang tengah terjadi. Olivia, seorang wanita pemilik UMKM yang memproduksi dan menjual jamu tradisional yang dikemas dalam botol membagikan kisahnya di salah satu episode Podkaest Sang.