Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Hari AIDS Sedunia] Eoo! HIV Bukan Akhir Segalanya

11 Desember 2018   12:25 Diperbarui: 16 Desember 2018   18:32 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Too late, my time has come. Sends shivers down my spine, body's aching all the time.

Goodbye, everybody, I've got to go. Gotta leave you all behind and face the truth.

Syair di atas adalah penggalan lagu legendaries milik Queen yang berjudul Bohemian Rhapsody. Lagu tersebut ditulis oleh Freddie Mercury untuk album A Night at The Opera tahun 1975 dan dinobatkan oleh Guiness Book of Records sebagai Lagu terfavorit di Inggris.

Pecinta musik rock tahun 1970-1990 pasti mengenal kepopuleran Queen, sebuah band rock asal Inggris. Dan kerinduan penggemar Queen terobati ketika film Bohemian Rhapsody tayang di layar bioskop sejak Nopember lalu. Film tersebut berkisah tentang kehidupan Freddie Mercury, sang vokalis utamanya.

Freddie Mercury tidak hanya piawai dalam bernyanyi dan beraksi di atas panggung. Pria yang lahir dari keluarga penganut Zoroaster ini juga pintar berinteraksi dengan penonton. Ia kerap mengajak penonton mengikuti yel-yel yang diteriakkannya.

"Eoo Eoooo Eoooooooo"

Freddie Mercury meninggal dunia pada 25 November 1991 saat berusia 45 tahun. Ia terkena bronkopneumonia karena HIV AIDS. Gaya hidupnya yang kerap berganti pasangan menjadi penyebabnya.

Tidak hanya Freddie Mercury (1946-1991), banyak pesohor dunia yang juga meninggal dunia akibat HIV AIDS. Rock Hudson (1925-1985), Anthony Perkins (1932-1992), Arthur Ashe (1943-1993), atau Lance Loud (1951-2001) adalah nama-nama yang harus mengakhiri perjalanan hidupnya akibat HIV AIDS.

Peringatan Hari AIDS Sedunia

Tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Sebuah pita berwarna merah yang membentuk huruf V terbalik menjadi simbol peringatannya. HIV AIDS sepertinya masih menjadi penyakit yang menakutkan bagi masyarakat. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Untuk memperingati Hari AIDS Sedunia tersebut, Kementrian Kesehatan RI mengadakan temu blogger di Ruang Rapat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) pada tanggal 5 Desember 2018 yang lalu. Sosialisasi mengenai HIV/AIDS dilakukan pada acara tersebut.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang terdapat dalam tubuh manusia dan menyebabkan turunnya kekebalan tubuh. Sementara AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala dan tanda fisik karena penurunan kekebalan tubuh akibat virus HIV.

HIV terdapat di dalam darah dan cairan tubuh lainnya seperti sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Virus ini menyerang kekebalan tubuh yaitu pada sel darah putih sehingga kekebalan tubuh penderita menurun. HIV memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dalam tubuh manusia. Seperti mesin fotokopi, tiap ada sel baru, virus HIV akan mencetak atau memperbanyak diri. 

HIV menular melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi; penggunaan jarum suntik, alat tindik, alat tato bersamaan; transfusi darah dan produk darah lainnya yang terkontaminasi HIV; juga penularan dari ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandung. 

Namun, HIV tidak menular melalui ciuman, pelukan, penggunaan WC bersama, sentuhan, alat makan, gigitan nyamuk, tinggal serumah, berenang bersama, keringat atau bertukar pakaian. 

HIV Ada Obatnya

Dahulu HIV dianggap mematikan karena tidak ada obatnya. Namun kini HIV sudah bisa diobati, yaitu dengan Antiretroviral (ARV). ARV memungkinkan Orang dengan HIV AIDS (ODHA) tetap hidup sehat, melakukan aktivitas rutin, dan tetap berprestasi.

ARV mampu memperpanjang masa sehat orang dengan HIV sehingga tidak mudah jatuh ke kondisi AIDS. ARV ini tersedia gratis untuk semua Orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Indonesia. ARV bekerja seperti pasukan pertahanan yang akan menekan jumlah virus HIV dan menjaga kekebalan tubuh sehingga orang dengan HIV bisa terhindar dari berbagai penyakit. 

Virus HIV dalam darah akan bertambah jumlahnya setiap hari. ARV harus diminum setiap hari untuk menghindari virus kembali berkembang. Jumlah virus di dalam darah akan berkurang hingga mencapai jumlah yang tidak terdeteksi dalam beberapa bulan setelah minum ARV.

dok. pribadi
dok. pribadi
Ibu Neneng Yuliani adalah salah satu pengidap HIV yang masih tetap produktif dan berprestasi. Ia tertular HIV oleh suaminya pada tahun 2003 silam, atau 15 tahun yang lalu. Setelah suaminya meninggal dunia, Ibu Neneng menikah lagi dengan sesama pengidap HIV. 

Ibu Neneng mencari referensi bagaimana cara mengobati virus yang menurut orang mematikan ini. Beruntung, ia bertemu dengan salah satu LSM yang mendukungnya. Ibu Neneng pun minum Antiretroviral (ARV) secara rutin. Ia tetap bisa beraktivitas seperti biasa, bahkan ia memiliki anak dengan status negatif HIV.

Dukungan dari Orang-orang Terdekat

Rasa bosan dan jenuh bisa hinggap dalam diri orang-orang dengan HIV. Untuk itulah mereka perlu semangat dan motivasi dari orang-orang terdekat. 

Pengobatan ARV dan dukungan kita merupakan ramuan yang tepat bagi kehidupan ODHA. Obat akan membantunya tetap sehat, dan dukungan kita akan membantunya tetap bersemangat menjalani pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ODHA yang menerima dukungan sosial dari orang terdekatnya akan lebih patuh untuk minum ARV.

HIV bukan lagi menjadi akhir dari hidup, bukan akhir dari segalanya. ARV memungkinkan ODHA melanjutkan hidup dan prestasinya. Mereka bisa mewujudkan cita-cita menjadi guru, arsitek, atau penyanyi rock terkenal.

"Eoo Eoooo Eoooooooo"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun