Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Yayuk Basuki dan Prestasi Tenis Indonesia di Asian Games

2 Juli 2018   16:37 Diperbarui: 22 Juli 2018   20:01 3859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emas keempat Asian Games diraih Yayuk Basuki di Bangkok 1998. Kali ini ia berjaya di nomor tunggal setelah pada partai final mengalahkan pemain Thailand, Tamarine Tanasugarn. Menghadapi lawan seimbang dengan tekanan supporter tuan rumah tak membuat Yayuk lemah mental. 

Yayuk Basuki akhirnya sukses mengakhiri kiprahnya di Asian Games dengan medali emas, di nomor yang spesial. Indonesia juga meraih 1 perunggu beregu putri di tahun 1998 tersebut.

Tenis Indonesia di Asian Games

Dengan raihan total 15 emas, 6 perak dan 21 perunggu, sampai saat ini tenis Indonesia menduduki peringkat ketiga di Asian Games di tengah kepungan empat negara Asia Timur yang menduduki 5 besar. 

Jepang berada di posisi teratas perolehan medali dari tenis (27 emas, 18 perak dan 34 perunggu). Korea Selatan di posisi kedua (16 emas, 20 perak, dan 15 perunggu). China di posisi ke-4 (11 emas, 16 perak dan 19 perunggu) dan China Taipei di posisi ke-5 (7 emas, 6 perak dan 7 perunggu).

Cabang tenis mulai dipertandingkan sejak Asian Games 1958. Medali cabang tenis mulai diraih Indonesia ketika menjadi tuan rumah pada tahun 1962. Satu perak berhasil diraih dari nomor beregu putri. Sementara dua perunggu didulang dari beregu putra dan ganda putri.

(Di Jakarta 1962 inilah prestasi terbaik Indonesia di Asian Games sejauh ini dengan menempati peringkat ke-2 perolehan medali dari semua cabang olahraga. Raihan Indonesia sebanyak 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu, berada di bawah Jepang yang menjadi juara umum).

Empat tahun berikutnya barulah Indonesia bisa meraih emas di cabang tenis. Pada Asian Games Bangkok 1966, 3 emas diraih dari nomor tunggal, ganda, dan beregu putri. Indonesia juga meraih 3 perunggu yaitu satu perunggu dari tunggal putri dan dua perunggu dari ganda campuran.

Emas berikutnya diraih di Tehran 1974. Hanya satu keping emas yang diraih melalui Lita Sugiarto di nomor tunggal putri. Tambahan 1 perunggu juga disumbangkan dari tunggal putri oleh Lanny Kaligis.

Perolehan emas Indonesia kembali naik pada Asian Games 1978 di Bangkok. 3 keping emas diperoleh dari nomor tunggal, ganda, dan beregu putra. Tambahan 2 perunggu diraih dari ganda campuran dan beregu putri.

Pada Asian Games 1982 di New Delhi, dua emas berhasil diraih Indonesia dari nomor tunggal putra melalui pemain Justedjo Tarik dan nomor beregu putra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun