Beberapa panic button tower juga disediakan di tempat-tempat, seperti di tepi jalan. Alat ini memungkinkan warga untuk melaporkan keadaan darurat atau musibah yang tengah dialami seperti perampokan atau pelecehan seksual. Dalam waktu 5-10 menit, petugas akan datang untuk menangani laporan warga.
Ibu Liliana memulai talkshow dengan menceritakan bagaimana awal mula perumahan Alam Sutera berdiri. Pada tahun '90-an ketika banyak bisnis menggunakan istilah yang kebarat-baratan sebagai nama bisnis, maka Alam Sutera lebih memilih istilah dalam bahasa Indonesia sebagai nama untuk perumahan yang akan dibangun. Nama Alam Sutera juga dipilih mengingat awal mula bisnis bergerak di bidang tekstil.
Bapak Oki selanjutnya mengulas tentang gaya hidup generasi muda atau yang saat ini disebut generasi milenial. Generasi milenial lebih menyukai gaya hidup praktis, kekinian dan tidak bisa lepas dari gawai atau gadget dalam kesehariannya.Â
Generasi ini memiliki keinginan punya hunian yang terjangkau harganya. Untuk itulah Alam Setera mempersembahkan Lloyd sebagai jawaban atas kebutuhan hunian generasi milenial. Sebuah aplikasi Andorid bernama e-Town bisa diunduh oleh warga untuk keperluan layanan perumahan, akses ke CCTV, atau bayar tagihan listrik. Sejak pertama kali diluncurkan, sudah ada 1000 unduhan  aplikasi e-Town ini.
Permasalahan ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi Alam Sutera untuk membangun hunian baru. Proyek Lloyd dibangun dengan konsep apartemen low rise dimana bangunan hanya terdiri dari 5 lantai, dan tiap lantai hanya ada 4 unit apartemen.Â
Hunian ini dari segi harga akan lebih murah daripada rumah tapak dengan lokasi yang sama. Dengan unitnya yang lebih sedikit, penghuni akan mendapatkan lingkungan yang lebih nyaman dan personal. Luas lahan yang dipakai untuk Lloyd sebesar 4 hektar dan 70% dari luas tersebut berupa berupa open space atau ruang terbuka hijau dengan fasilitas pendukung seperti jogging track, kolam renang, dan lapangan basket. Jadi hanya 30% saja yang dipakai untuk bangunan, sehingga kepadatannya rendah.
Bapak Yayat dalam kesempatan berikutnya menjelaskan bahwa membangun sebuah kota adalah membangun manusianya. Hunian yang dibangun sudah seharusnya bersifat 'nguwongke' atau memanusiakan penghuninya, sehingga penghuni merasa nyaman.Â
Konsep hunian yang nyaman akan membuat warga menjadi bahagia. Hunian milenial menyediakan CCTV untuk memantau kemananan dan mencegah tindakan kriminal, sehingga warga merasa aman. Kekuatan rasa aman ini akan memicu produktivitas warga.