Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sehidang Pisang Goroho dan Indahnya Berakhir Pekan di Teluk Buyat

29 April 2016   07:16 Diperbarui: 2 Mei 2016   02:55 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Obrolan di ruang tengah itu menjadi kesempatan bagi kami untuk saling kenal. Masih kuliah atau sudah bekerja, masih lajang atau berkeluarga, dan pertanyaan-pertanyaan lain terlontar oleh si ini dan kemudian dijawab oleh si itu. Tentu saja tangan-tangan kami silih berganti memungut pisang goroho (pisang goreng) dari piring dan mencocolnya ke sambal, lalu menikmati rasa gurih bercampur pedas di mulut.

"Rif, kamu maunya cewek yang gimana buat jadi istrimu nanti?" Sebuah pertanyaan dari Bu Donna kepada Arif.

"Eh, tau nggak kalo kita bisa mempertemukan seseorang dengan jodohnya hingga mereka menikah, maka kita punya tabungan sebuah masjid di surga," timpal Griska di tengah obrolan.

"Dan... Aku sudah punya satu masjid di surga," lanjutnya.

***

Perairan Teluk Buyat memiliki keindahan yang cukup mengagumkan. Air laut yang biru jernih membawa perasaan tenang bagi siapa saja yang memandangnya. Berbagai jenis ikan hilir mudik di antara terumbu-terumbu karang yang tumbuh cukup rapat.

20160401-084812-5722a6e5157b61a60fee4177.jpg
20160401-084812-5722a6e5157b61a60fee4177.jpg
Bersiap menikmati keindahan bawah air

Puas melakukan diving dan snorkeling di spot pertama, kami selanjutnya pindah ke spot berikutnya. Kembali kami naik ke boat dan bergerak menuju lokasi lainnya yang masih berada di Teluk Buyat. Dari atas boat yang kami naiki, kami bisa menyaksikan bukit-bukit hijau yang meliuk mengikuti kontur pantai.

Spot kedua juga memiliki keindahan yang sama. Airnya bening, ikan dan terumbu karang juga banyak. Kondisi arus di spot kedua ini lebih tenang dibandingkan dengan spot sebelumnya. Kembali kami bersnorkeling di sini. Menjelang tengah hari, Pak Arie, Pak Gerry, Pak Kedy, Davin, Adhi, Griska, dan Ares bergantian melakukan lompatan salto dari boat ke laut.

Keseruan dan kegembiraan yang kami lakukan di Teluk Buyat cukup menjadi bukti bahwa tempat ini memiliki pesona bahari yang layak untuk dikunjungi. Tak akan ada yang menyangka jika tempat seindah ini pernah diguncang oleh tuduhan pencemaran lingkungan pada belasan tahun silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun