Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Taman Sari di Pangkalpinang, Implementasi Ruang Publik Kota yang Ideal

30 September 2015   22:14 Diperbarui: 4 April 2017   16:13 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seni Budaya

Di salah satu sisi taman, ada sebuah bangunan semacam pendopo yang berukuran sedang. Di tempat ini biasa dilpakai untuk kegiatan seni budaya. Pada kunjungan bulan Mei 2015 yang lalu, saya melihat sekumpulan remaja tengah melakukan latihan musik dan tari. Saya cukup tertarik dengan apa yang mereka lakukan. Petikan-petikan mandolin dengan irama Arab-Melayu ditimpali dengan tetabuhan perkusi menghadirkan sesuatu yang unik di ruang pendengaran saya, yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Sementara para pria memainkan musik, para penari yang sebagian besar wanita memainkan gerakan yang elok dilihat.

Informasi dan Ilmu Pengetahuan

Menyikapi kebutuhan masyarakat modern yang terhubung dengan dunia informasi, Taman Sari telah menjawabnya. Ada sebuah tempat yang dikhususkan untuk berselancar di dunia maya untuk mencari berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Beberapa remaja duduk dengan laptop di hadapannya, menikmati layanan wifi yang disediakan di Taman Sari ini.

Taman Bermain

Tak hanya bisa dimanfaatkan oleh remaja atau orang dewasa, Taman Sari juga memberikan perhatian bagi kebutuhan bermain anak-anak balita. Beberapa sarana bermain untuk anak-anak seperti ayunan ada di tempat ini. Menyenangkan tentunya melihat anak-anak ini bisa bermain dengan gembira di tengah taman yang berhawa segar ini.

Paru-paru kota

Sudah sewajarnya sebagai taman kota, Taman Sari memiliki peran sebagai penyedia oksigen bagi masyarakat kota. Sejauh mata memandang, pohon-pohon yang berusia puluhan tahun menjadi kanopi hijau berukuran besar. Beberapa gazebo yang ada memungkinkan pengunjung untuk beristirahat dan besantai menikmati kesegaran udara di taman ini.

Keberadaan taman kota seperti Taman Sari di Pangkalpinang ini sebagai ruang terbuka yang disyaratkan pada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007, juga berjalan bersesuaian dengan Hari Habitat Dunia (HHD) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam Sidang Umum PBB tahun 1985, HHD ditetapkan untuk memikirkan mengenai kondisi permukiman dunia dan ha katas hunian yang layak, serta mengingatkan dunia akan tanggung jawab bersama untuk masa depan permukiman yang lebih baik.

HHD diperingati setiap tahun pada hari Senin minggu pertama di bulan Oktober, untuk tahun 2015 akan jatuh pada tangal 5 Oktober 2015. Setiap tahun tema HHD berubah, mengikuti isu perkembangan permukiman global. Dan untuk tahun 2015 ini, tema yang diangkat adalah “Public Spaces for All” atau “Ruang Publik untuk Semua”. Ruang publik adalah tempat yang ditujukan untuk penggunaan publik dan dapat dinikmati secara cuma-cuma dengan tidak mengambil keuntungan di setiap penggunaannya.

Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Pangkalpinang dengan keberadaan Taman Sari yang memiliki banyak nilai positif ini, tentunya bisa menjadi contoh yang baik bagi pemerintah kota yang lain. Semakin banyak taman kota dan ruang publik lainnya yang dibangun oleh pemerintah, pada akhirnya akan menciptakan kehidupan kota yang tak hanya maju dari segi fisik namun juga maju secara sosial-kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun