"Valentine sudah lewat," aku bergumam pelan.
"Apa kau bilang barusan?" tanya temanku.
"Oh, iya. Valentine sudah lewat," jawabku. "Kita sudah tidak istimewa lagi. Apel biasa-biasa saja... "
Pembicaraan kami terpotong ketika seorang pria bertubuh kurus masuk ke toko buah. Mudah-mudahan saja dia mengambil diriku sehingga aku bisa menikmati suasana yang baru.
Setelah berbincang singkat dengan nenek tua pemilik toko, pria kurus itu mulai memilih-milih apel. Dan, akhirnya aku dan tiga apel lainnya berpindah dari kotak buah menuju kantong plastik.
Selesai membayarnya, pria kurus itu menenteng kantong plastik dan berjalan menyusuri jalan. Dari dalam kantong yang transparan, aku bisa melihat orang-orang dan kendaraan yang lalu-lalang.
Di ujung sana, aku lihat seorang pria berlari tunggang-langgang. Sekian belas meter di belakangnya, beberapa orang berusaha mengejarnya. Maling?
***
Los Altos, 1976. Suasana kota kecil yang biasanya tenang, mendadak heboh siang itu.
"Maliiing!!! Maliiiinggg!!!"
Terdengar teriakan seorang wanita muda di sebuah kios buah segar miliknya. Sayang si pencuri cilik terlanjur kabur jauh. Orang-orang berdatangan, mengerumuni wanita itu. Beberapa juru warta juga ada.