Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebingungan Orang Baik: Sulitnya Membedakan Pengemis Asli dan Palsu

13 Oktober 2023   23:00 Diperbarui: 13 Oktober 2023   23:02 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kelima, tetaplah proporsional sehingga kalau bantuan itu tidak kembali Anda tidak akan menyesalinya. Iklaskan bantuan Anda. Jangan dipikirkan. Karena sebetulnya semua yang katanya meminjam, sebetulnya meminta. Yang besok akan mengembalikan, sebetulnya tidak akan mengembalikan. 

Maaf, ini bukan untuk semua orang. Masih banyak yang punya integritas. Namun tetap siapkan mental anda untuk memberi dengan iklas. Ingat, Semesta punya kalkulatornya sendiri. Keiklasan memberi akan memberikan kedamaian pada diri Anda. 

Jangan tunda keinginan Anda membantu karena adanya pihak pihak yang memanipulasi Anda dengan mengemis. Tetap bantu dengan tulus dengan berbagai cara yang ada. Karena sebetulnya dengan meniatkan saja membantu,  ada saja orang yang secara kebetulan akan datang meminta bantuan karena keadaan yang mendesak.  Semesta akan mengatur dengan ajaib mekanisme ini. Entah itu kebutuhan untuk mendapatkan biaya bersekolah, biaya berobat, atau apapun. Biasanya kita tinggal berdiskusi dengan istri untuk menetapkan siapa yang akan dibantu sesuai dengan dana yang kita punya. 

Bukan kebetulan, Tuhan menggunakan Anda sebagai alat Nya untuk membantu sesama yang membutuhkan.  Kita memberi seperti "Kasih Ibu"....

..........Hanya memberi, 

           tak harap kembali, 

           bagai Sang Surya menyinari dunia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun