Mohon tunggu...
daniel lopulalan
daniel lopulalan Mohon Tunggu... Penulis - Student of life

Belajar berbagi. Belajar untuk terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kecerdasan Buatan, antara Kepunahan Manusia dan Peningkatan Harapan Hidup

17 September 2018   12:15 Diperbarui: 17 September 2018   14:28 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujung dari semua ini adalah pada harapan hidup yang lebih baik pada manusia. Ini  menjadi salah satu aspek yang menguntungkan dengan munculnya AI. Di Jepang, Uni Eropa, bahkan Indonesia semua memiliki harapan hidup yang lebih baik dibanding dekade sebelumnya.

Apa hubungannya harapan hidup dengan AI ? 

Mungkin juga terlalu menyederhanakan persoalan jika kita melihat AI berhubungan langsung dengan harapan hidup. Namun ada beberapa hal yang mendasari hal itu. 

Pertama adalah kemampuan manusia untuk dengan cepat  mendapatkan pengetahuan seperti makanan,  gaya hidup, dan product yang ramah lingkungan, melalui internet. 

Hal ini mendasari kecepatan pengambilan keputusan untuk memilih product yang lebih sehat dan lebih baik. 

Ini Sebuah trend pengambilan keputusan yang sudah  terjadi di generasi Z, lahir 1995-2011, yang saat ini disadari penuh oleh para produser makanan. 

Kedua adalah perkembangan bioteknologi kedokteran yang semakin canggih yang membuat  pelayanan kesehatan menjadi lebih baik  dengan kehadiran big data analyst dan Virtual  Reality organ. 

Dampaknya,  penanganan kasus kasus penyakit yang awalnya sulit ditangani saat ini menjadi mungkin. 

Itu semua menjadikan manusia memiliki harapan hidup dengan kualitas yang lebih baik.

Kehadiran AI tidaklah menjadikan manusia menjadi manusia gua dengan memakai lembing dan ketapel yang melawan kerajaan tiran berprajuritkan robot-robot berbentuk manusia. 

Manusia memiliki sumberdaya kreativitas yang sangat kaya untuk bisa menjadi jati dirinya sendiri sebagai manusia yang berakal budi dan berhati nurani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun