Mohon tunggu...
Jossephine Daniella Iki
Jossephine Daniella Iki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa_Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/Pendidikan Kimia_Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka Kita Sama

12 September 2022   08:00 Diperbarui: 12 September 2022   08:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku takut"

"Tolong aku"

"Tolong"

Baca juga: Vana Sempat Hilang

"Do'ain aku sayang"

Dalam iringan lagu John Mayer, kami sama-sama menangis. Entahlah, aku bisa merasakannya. Kita terpisahkan jarak yang begitu jauh, mungkin sekitar 100 kilometer. Namun rasa jauhnya seperti Bumi yang terpisah dengan Neptunus. "Kalau ada yang gak restu sama hubungan kita, itu biar ibuku saja." Aku diam. Aku tidak tahu. Aku merasa tertusuk namun juga berdebar kencang. 

Mungkinkah ada doa dalam ungkapanmu? Atau apa? Aku tak bisa menatap matanya sekarang. Aku tak bisa menebak kejujuran dari pupil matanya. Itu semua tidak diperlukan lagi, aku merasakannya lewat semesta. Lewat angin, lewat kicau burung, lewat sungai yang menderu dibelakangku.

Aku sendiri tak mengerti akan apa yang mungkin terjadi nanti. Mungkin akan menjadi bahagia, mungkin juga lebih bahagia. Aku percaya bahwa tidak ada akhir yang sedih dan duka. Barangkali yang disebut akhir belum berakhir. Itulah caraku menenangkan diriku sendiri. Tidak ada yang berakhir, semua berproses, terus berproses. 

Seperti batu yang dipecah, masih bisa dipecah lagi sampai entah bagian terakhirnya seperti apa. Seperti sepiring tempe, tidak ada yang tahu. Aku memeluk diriku sendiri, semoga kamu juga melakukan hal yang sama disana. 

Tepat saat John Mayer melantunkan "Parts of me were made by you." Masih dalam tangisan, aku tersadar. Luka kita sama, luka Gatto dan Vana. Biarlah restu Semesta menjelma dalam kita.

Masih di Kota Tembakau, 07.59 12 September 2022 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun