Kamu pernah berkata pada rentetan tangis yang terbawa awan untuk selalu mencintai.
Kamu yang menawarkan sehidup semati.
Itu kamu? Atau bukan kamu?
Maaf, lagi-lagi kubawa hujan dalam kisahku.
Tapi ini tetap bukan tentang hujan.
Ini tentang aku,
aku yang tak mampu menepis bayangmu.
Yang ternyata memang bukan kamu.
Meski bukan tentang hujan,
Terima kasih hujan, kau sempurna menyelipkan tetesan netraku.
Lagi, ini bukan tentang hujan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!