Lagi, lagi dan lagi.
Aku tiba dalam sepi,
sontak ada sesuatu tiba-tiba menerjang tanpa mengabari.
Hujan disambut badai hebat datang menghampiri.
Ini bukan tentang hujan.
Ini tentangku, aku yang tak mampu,
menepis bayangmu yang selalu membiaskan lukis dalam genangan tilas tangisan langit.
Bukan, ini bukan hanya sekedar bayangmu.
Ini benar memang kamu.
Kamu yang bukan kamu.
Kamu yang berucap takkan pernah melangkah serong.
Kamu pernah berkata pada rentetan tangis yang terbawa awan untuk selalu mencintai.
Kamu yang menawarkan sehidup semati.
Itu kamu? Atau bukan kamu?
Maaf, lagi-lagi kubawa hujan dalam kisahku.
Tapi ini tetap bukan tentang hujan.
Ini tentang aku,
aku yang tak mampu menepis bayangmu.
Yang ternyata memang bukan kamu.
Meski bukan tentang hujan,
Terima kasih hujan, kau sempurna menyelipkan tetesan netraku.
Lagi, ini bukan tentang hujan.
Djietoe, 5 April 2022 tepat saat Gatto membentak Vanna
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI