Mohon tunggu...
Daniel Kurniawan
Daniel Kurniawan Mohon Tunggu... -

Trainer Optima Mindset Motivation

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada, SMS-SMS Penipu Berkeliaran di HP Anda

15 Januari 2011   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya jadi teringat ketika diajak seorang teman ke sebuah daerah baru yang harga tanahnya cukup melambung tinggi beberapa tahun belakangan ini. Tapi sayangnya, tanah tersebut sering diserobot orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk menghindari dari pihak-pihak yang bertanggung jawab. Teman saya mempunyai ide membuat papan nama di atas tanahnya. Dia tidak mencantumkan nama  lengkap cukup memakai singkatan saja. Mau tahu bunyi tulisannya?  Ternyata dia menulis ”Tanah ini hak milik H. Salim”. Sebuah ide yang cerdik. Tentu saja orang mengira pemiliknya seorang Haji. Sampai sekarang tanahnya, aman-aman saja.

Mengatasi SMS Penipu

Ketika menerima sms yang tidak anda kenal. Apalagi yang dimulai dengan kata-kata yang memicu perasaan anda seperti: Maaf, Gratis, Selamat, Hadiah…Kadang-kadang diberi batas waktu. Anda cukup berada dalam suasana disasosiasi. Dalam arti jangan melibatkan perasaan anda. Cukup baca sms ini sebagai informasi yang salah kirim. Dan anda boleh membalasnya dengan sedikit bercanda. “Terima kasih, tolong sumbangkan hadiahnya ke panti asuhan. He…he…he…”

Bila anda memahami meta model. Anda dapat melakukan meta model kedalam diri. Apakah pernah anda mengirimkan undian? Kapan? Dimana? Atau Apakah pernah anda menjual barang melalui internet? Barang yang mana? Apakah pembeli sudah lihat barangnya? Tahu harganya?

Saat menerima sms ini memang benar saya menjual beberapa properti melalui internet. Tetapi saya tidak pernah mencantumkan lokasinya secara detail. Ketika saya melakukan meta model kedalam diri saya timbul pertanyaan seperti “Kok hebat sekali orang ini, nggak pernah lihat properti saya. Sudah merasa cocok? Tahu dari mana dia? Apakah sudah lihat? Padahal lokasinya nggak jelas. Emang dia orang sakti. Tanpa lihat, tahu lokasi properti saya. Nggak mungkin?” Setelah itu saya sengaja nggak pikirkan dulu. Eh, nggak tahunya beberapa hari kemudian masuk sms kedua. Lanjut sms ketiga. Ya udah, anda pasti tahu jawabannya.

Penting sekali. Saat anda melakukan meta model. Jangan buru-buru memberikan jawabannya. Cari dulu kebenarannya. Beri waktu buat pikiran anda. Biasanya setelah itu anda pasti sudah TAHU sendiri jawabannya.

Selamat mencoba! Kabarin yo bila ada hasilnya. Dan tolong bagikan sama teman yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun