Media terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan ini memengaruhi cara kerja media, dari yang semula sangat terjadwal menjadi semakin fleksibel. Di sisi lain, perilaku audiens turut berubah, dari yang pasif menjadi semakin interaktif.Â
***
Bagi saya, rasanya belum lama ketika banyak penjual koran yang tiap hari lewat depan rumah saya. Dengan sepeda onthel tua, mereka membunyikan bel sembari mengacungkan satu tangannya.
"Koran koran," ucap mereka kala itu.
Namun, suara mereka kian jarang terdengar, pun dengan kertas koran yang besar itu. Orang kini lebih suka membaca dari layar kecil yang bernama smartphone.Â
Berangkat dari fenomena tersebut, tulisan ini  akan membahas mengenai produksi media baik dulu dan sekarang, serta apa pengaruhnya bagi audiens.
Media Masa Lalu
Berbicara tentang media konvensional, tidak bisa kita lepaskan dari kehadiran surat kabar, televisi, dan radio. Media-media tersebut rutin menemani kita mulai dari bangun pagi hingga tidur kembali.
Pada pagi hari, orang tua kita mungkin biasa meminum teh sembari membaca koran untuk mengetahui kabar terbaru. Sebagai media harian, surat kabar selalu disebarkan ke tiap daerah setiap paginya.
Dulu, saya pernah tergabung di salah satu surat kabar di Yogyakarta. Pernah suatu ketika, para pegawai di sana menceritakan tentang bagaimana alur kerja yang mereka lakukan. Kurang lebih seperti ini: