Di sinilah saya mulai memegang prinsip, " Yang penting dicoba saja dulu, gagal atau sukses itu urusan belakangan."Â
Lebih baik gagal daripada menyesal karena tidak mencoba.
Teras Pers memberikan warna baru dalam kehidupan saya. Dari membangun organisasi inilah saya belajar banyak hal, tentang keorganisasian, leadership, time management, komunikasi krisis, dan masih banyak lainnya. Dari Teras jugalah, perjalanan ke wadah yang lebih luas dimulai.
Bagian Ketiga : PPMI Yogyakarta
Teras Pers membuat saya mengenal Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Yogyakarta, sebuah wadah perkumpulan bagi pers mahasiswa se-Yogyakarta. Saya pertama kali mengenal PPMI ketika ditugaskan mengikuti workshop mengenai penulisan digital di BATAN. Ketika itu, saya baru tahu bahwa ada suatu lembaga bernama PPMI.
Seiring berjalannya waktu, saya kian dekat mengenal PPMI. Beberapa kali saya mengikuti rapat yang diagendakan oleh mereka. Saya pun mulai mengenal beberapa personil dari lembaga pers mahasiswa lain di Kota Gudeg ini.
Puncaknya, saya dan dua rekan saya waktu itu mengikuti Musyawarah Kota. Ini adalah acara rutin tahunan untuk membahas AD/ART PPMI dan pemilihan sekretaris jenderal baru. Di sinilah drama besar dimulai.
Drama ini terjadi ketika pemilihan sekretaris jenderal. Setelah melalui serangkaian drama yang bahkan terjadi hingga dua minggu, rekan dekat saya terpilih menjadi sekretaris jenderal. Maka, saya juga otomatis tergabung di organisasi ini. Saya menjadi staf di Divisi Media yang mengurusi media sosial, situs web, dan konten-konten yang dibuat oleh PPMI.
Kadang saya berpikir apakah saya memang diharuskan menghadapi situasi revolusi. Di PPMI, kami memulai sebuah era baru, menghidupkan kembali sinar Persma Jogja yang sempat meredup. Kami juga membangun ekosistem dan jaringan kembali serta mengaktifkan LPM-LPM Â yang mati segan hidup tak mau.
Dari PPMI inilah, saya tidak lagi hanya mengenal rekan-rekan Persma Jogja, tetapi  mulai mengenal rekan-rekan Persma di tingkat nasional. Saya juga mulai menjalin jejaring dengan rekan-rekan jurnalis maupun aktivis. Harapannya, jaringan inilah yang akan berguna bagi saya dalam menapaki industri media ke depan.