Mohon tunggu...
Daniel Huda
Daniel Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Layanan Bimbingan dan Konseling Islam pada Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Peserta Didik

22 Juli 2021   09:30 Diperbarui: 22 Juli 2021   09:40 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Strategi bimbingan dan konseling islam dalam membentuk karakter (dok. pribadi)

8)Proses pemberian konseling harus sejalan dengan tuntunan Syari'at Islam

Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno mendefinisikan layanan bimbingan kelompok sebagai kegiatan pemberiaan informasi dalam suasana kelompok dan adanya penyusunan rencana untuk pengambilan keputusan yang tepat dengan adanya dinamika kelompok sebagai wahana untuk pencapaian tujuan kegiatan bimbingan konseling. Menurut Romlah mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam suasana kelompok.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok ialah usaha yang dilakukan untuk membantu individu menyelesaikan masalah kesulitan pada diri konseli dan pencegahan masalah guna memperoleh informasi dan membantu konseli dalam menyusun rencana atau mengambil keputusan yang tepat.

Tujuan Bimbingan Kelompok

Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk: (a) Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat dihadapan teman-temanya, (b) Melatih siswa dapat bersikap terbuka didalam kelompok, (c) Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman dalam kelompok khususnya teman diluar kelompok, (d) Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok, (e) Melatih siswa untuk dapat tenggang rasa ddengan orang lain, (f) Melatih siswa memperoleh keteramilan social, (g) Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan orang lain.

Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan.

Karakter merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak. Moral lebih meniti kberatkan pada kualitas perbuatan, tindakan atau perilaku manusia atau apakah perbuatan itu bisadikatakan baik atau buruk, atau benar atau salah. Sebaliknya, etika memberikan penilaian tentang baik dan buruk, berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu, sedangkan akhlak tatanannya lebih menekankan bahwa pada hakikatnya dalam diri manusia itu telah tertanam keyakinan di mana keduanya (baik dan buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Peran Layanan Bimbingan Dan Konseling Islam Pada Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Peserta Didik Layanan bimbingan dan konseling pada umumnya adalah layanan universal. Salah satunya layanan yang diperuntukkan peseta didik dalam latar belakang yang berbeda. Dalam lingkungan pendidikan formal, salah satunya d sekolah layanan bimbingan dan konseling islam sangat dibutuhkan untuk meningkatkan dan mamandirikan potensi siswa. Landasan ilmu kegamaan dan moralitas menjadi pondasi penting dalam mendampingi siswa dalam meraih cita-cita.

Layanan BK tidak lepas dari Peran Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling merupakan pendidik kedua setelah keluaga (orang tua) di rumah. Kewenangan yang dimiliki oleh guru bimbingan dan konseling memiliki peranan yang sangat penting bagi optimalisasi pendidikan ramah anak dalam pembentukan karakter anak. Tindakan yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling adalah mulai dari menjelaskan pendidikan ramah anak dan bagaimana pembentukan karakter tersebut dalam konteks bimbingan dan konseling islam (Prasetiawan, 2016: 67).Bimbingan kelompok yang dilakukan guru bk dalam konteks bimbingan dan konseling islam akan membantu peserta didik untuk mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru bk dengan menggunakan bimbingan kelompok peserta didk dapat saling menyampaikan pendapat, saling menceritakan pengalaman-pengalaman yang dirasakan siswa dan dalam proses kegiatannya pun peserta didk dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan karena bisa memanfaatkan dinamika kelompok yang terjalin. Pada bimbingan kelompok guru bk berperan untuk menyadarkan bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi diri sendiri karena dengan tindakan berkarakter peserta didik bisa menamankan nilai norma kehidupan serta memberikan keputusan baik-buruk dan sadar dan mengerti mana yang baik buruk baik pada diri sendiri dan masyarakat.Pada hakikatnya konseptual bimbingan konseling islami telah termaktub dalam al-Qur'an dan Hadits Nabi, selain itu bimbingan konseling Islam juga beralandaskan pada prinsip bimbingan dan konseling islam. Adapun Prinsip tersebut diantaranya ialah: (a) Setiap individu adalah mahluk dinamis (b) Setiap individu bersifat individual (c) Setiap individu adalah organisasi yang berkembang atau tumbuh (d) Setiap individu dapat memperoleh keuntungan pilihan pemberian bantuan (e) Setiap individu harus diberi hak sama serta kesempatan yang sama dalam mengembangkan pribadinya (f) Setiap individu memiliki fitrah (kemampuan dasar) beragama yang dapat berkembang dengan baik (g) Konseling agama harus dilakukan sebagai pekerjaan ibadah yang dikerjakan semata-mata mengharap ridha Allah SWT (h) Proses konseling harus sejalalan dengan syariat agama islam.
Berlandaskan pada prinsip bimbingan dan konseling islam tersebut, Strategi bimbingan dan konseling islam dalam membentuk karakter siswa ialah menurut Lies Arifah (2009: 12).

Gambar 1. Strategi bimbingan dan konseling islam dalam membentuk karakter (dok. pribadi)
Gambar 1. Strategi bimbingan dan konseling islam dalam membentuk karakter (dok. pribadi)

Berdasarkan gambar tersebut dalam peran bimbingan dan konseling ilam dalam membutuk karakter siswa, ialah:

  • Religious belief (aspek keyakinan), yaitu adanya keyakinan terhadap Tuhan Guru BK senantiasa menanamkan keyakinan terhadap tuhan dan segala sesuatu yang bersifat ghaib. Hal ini bertujuan menumbuhkan hal yang fundamental untuk siswa mengenai kepercayaan sebagai dasar berperilaku positif
  • Religious practice (aspek peribadatan), yaitu aspek yang berkaitan tingkat keterikatan yang meliputi frekuensi dan intensitas sejumlah perilaku, dimana perilaku tersebut sudah ditetapakan oleh agama seperti tata cara menjalankan ibadah dan aturan agama. Hal ini bertujuan siswa mampu menerapkan perilaku disiplin dalam beribadah yang mana proses ibadah tersebut membuat sisiwa untuk terdorong melakukan sesuatu pemantapan kpribadian yang positif
  • Religious felling (aspek penghayatan), yaitu gambaran bentuk perasaan yang dirasakan dalam beragama atau seberapa jauh seseorang dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama. Hal ini layanan guru BK dapat dianalisis berdasarkan seberapa tinggi siswa dalam menghayati proses ibadah. Semakin tinggi siswa memahami dan menghayati nilai-nilai dalam ibadah maka perilaku sisiwa akan cenderung sesuia dengan nilai tersebut.
  • Religious knowledge (aspek pengetahuan), yaitu aspek yang berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya untuk menambahkan pengetahuan tentang agama yang dianutnya.
  • Religious effect (aspek pengamalan), yaitu penerapan tentang apa yang telah diketahuinya dari ajaran-ajaran agama yang dianutnya kemudian diaplikasikan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
  1. KESIMPULAN

Layanan bimbingan dan konseling biasanya merupakan layanan universal. Salah satu layanannya adalah untuk siswa dari berbagai latar belakang. Dalam lingkungan pendidikan formal, salah satunya di sekolah, diperlukan layanan bimbingan dan konseling Islam untuk membentuk karakter peserta didik. Karakter adalah fondasi suatu bangsa. Sebuah negara akan runtuh tanpa karakter yang kuat. Untuk menjadi bangsa yang maju, modern, dan beradab diperlukan karakter yang kuat. Modus bimbingan dan konseling Islam dalam penanaman karakter siswa meliputi: keyakinan agama, praktik keagamaan, sentimen keagamaan, pengetahuan agama dan efek keagamaan. Model konseling Islami diharapkan dapat membantu individu mencegah masalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar/pendidikan, membantu individu dan membantu individu mempertahankan kondisi dan kondisi psikis agar tetap baik dan mengembangkannya menjadi lebih baik sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist Nabi.

  1. DAFTAR PUSTAKA

Pohan, R. A., & Indra, S. (2020).

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Kegiatan Merespon Pembelajaran. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 4(1), 17-30.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun